Antara Cinta, Nafsu dan Dendam 1

Base On True Story-Kisah Nyata


DINA dan RICO
Penulis : BON

Cerita ini diceritakan kembali sesuai dengan apa yang dirasakan oleh para pelaku kemudian ditulis kembali dalam cerita dalam beberapa episode dan judul.

Tokoh utama dalam cerita ini adalah seorang gadis manis yang bernama DINA dengan kekasihnya yang bersedia membagikan pengalamannya tentang cinta, benci, penderitaan, pengorbanan, hasrat, birahi dan nafsu yang terpendam dirinya saat menjalin asmara.






Eps 1. Gemerlap Kota
Diceritakan oleh DINA

Namaku DINA, seorang gadis sunda yang berparas manis dengan tubuh yang pasti membuat setiap laki-laki tergoda.

Dari postur tubuhku, semua laki-laki yang melihatnya pasti akan tergiur untuk menikmati tubuhku.

Umurku baru 18 tahun, kulit kuning langsat, tinggi badan 167 cm dan berat badanku 55 kg . Walaupun badanku tidak terlalu besar, bra ukuran 34 C membungkus kedua toketku yang besar dan montok.







Dua tahun lalu aku berangkat ke batam menyusulkan kakakku yang telah menetap disana.

Di kota Batam, aku tinggal bersama Nia, kakakku. Kak Nia berumur 26 tahun dan sudah memiliki suami tapi belum dikaruniai momongan. Walaupun kami kakak beradik, kecantikan dan kemolekan tubuhku melebihi kakakku, begitulah kata semua laki-laki yang aku kenal. Suami kak nia seorang pelaut yang kadang pulangnya 1 atau 2 minggu sekali.

Tinggal di komplek perumahan Sei. Jodoh di kota Batam yang dekat dengan tempat hiburan malam dan suami yang jarang pulang membuat kakakku menjadi pelanggan setia hiburan malam. Perselingkuhan, narkoba, minuman keras dan hiburan malam di kota besar seperti Batam adalah hal yang biasa, begitulah yang kudengar dari kakakku. Dan suami yang jarang pulang menjadi alasan kakakku berselingkuh,

Aku yang baru datang dari kampung mulai menikmati gaya hidup kota besar. Aku mulai berani berpakaian terbuka dan sexy dan sering ke salon untuk mempercantik diri. Sekarang aku sudah tahu yang namanya diskotik dan karaoke room. Penampilan yang cantik dan bohay membuatku sering menjadi pusat perhatian laki-laki di tempat hiburan yang kami singah. Mereka berusaha mendekati, berkenalan dan berteman denganku. Mendapatkan teman laki-laki baru bukan hal yang sulit bagiku. Walaupun wajahku terlihat lugu sebenarnya diriku memiliki fantasi, gairah dan nafsu yang melebihi gadis-gadisyang seumuran denganku.

Walaupun banyak lelaki yang mendekati dan menyukaiku tetapi aku belum mau berpacaran lagi, karena khawatir nantinya aku terikat dan tidak bebas bepergian. Kecantikan serta tubuhku yang molek membuat banyak pemuda dan pengusaha terpikat dan berusaha mengajak kami untuk menikmati hiburan malam bersama mereka. Aku dan kak nia selalu dapat menikmati hiburan malam tanpa perlu mengeluarkan sepeserpun. Tidak ada sepinya ajakan, traktiran dan suami kak nia yang jarang pulang membuat kami semakin sering keluar malam.

Diskotik dan Karaoke room menjadi langanan kami hampir tiap malam, apalagi mereka sering memberikan imbalan berupa uang tips untukku dan kakakku sebagai tanda terima kasih karena kami telah menemani mereka happy-happy, sudah enak dan gratis dapat uang lagi hi hi hi.

Kadang-kadang aku juga mendapat hadiah hand phone dari lelaki yang suka padaku. Walaupun mereka beralasan hanya untuk berterima kasih ataupun hadiah dari seorang sahabat tetapi sebenarnya mereka semua memiliki tujuan yang sama, mereka berusaha agar diriku dapat jatuh ke dalam pelukan mereka.

Narkoba dan minuman keras menjadi hal biasa bagi kehidupan malam. Sebenarnya narkoba dan minuman keras bukanlah hal yang asing bagiku, karena sewaktu di kampung aku sudah pernah merasakan barang haram itu.

Setelah mengenal narkoba dan minuman pertama kali, aku merasakan perubahan pada diriku dan aku bukanlah DINA yang pemalu dan lugu lagi.



Eps 2. Perkenalan
Diceritakan oleh RICO

Sebagai seorang laki-laki muda yang masih bujangan, hiburan malam menjadi tempat tujuan favoritku pada saat matahari sudah tengelam dan langit gelap diselimuti malam yang bertaburkan bintang, apalagi setelah beberapa bulan yang lalu aku putus dengan seorang wanita. Umur 26 thn, karir terjamin, wajah tampan berkulit putih dengan bentuk tubuh ideal serta tinggi 177 cm dan darah blesteran Belanda-Manado yang mengalir dalam tubuhku sebenarnya bukan hal yang sulit untukku mendapatkan seorang kekasih.

Selain badan tegap dan wajah yang lumayan tampan agak kebule-bulean, aku juga memliki sebuah kelebihan yang jarang dimiliki laki-laki Indonesia ataupun ASIA. Kontolku yang 22 cm panjangnya dengan diamater sebesar kaleng sprite panjang, terkadang membuat mantan-mantan pacarku tidak mau diputusin oleh aku.

Baru beberapa bulan lalu aku putus dengan seorang cewek.

“Cewek adalah mahluk bertopeng dan munafik “,makiku dalam hati karena teringat mantan pacarku MIA. Mantan pacarku memiliki wajah cantik dan body bahenol, kami putus karena MIA ketahuan berbohong olehku. Saat aku ke kontrakan MIA pada malam hari, aku tidak menemukan MIA di kontrakannya pada hal sekitar 2 jam lalu MIA menelpon diriku mengatakan bahwa dirinya kurang sehat dan ingin tidur awal, setelah aku mencari-cari ke beberapa tempat, teryata MIA sedang minum-minum dengan seorang laki-laki di sebuah café. Saat kutemui, MIA yang tertangkap basah tidak bisa beralasan lagi, setelah ku hajar laki-lakinya, MIA aku putuskan, walaupun MIA bersikeras tidak mau putus denganku dan memohon-mohon padaku.

Bosan di kontrakkan, akupun pergi ke sebuah diskotik di kota Batam, walaupun aku bukan berasal dari kota Batam tapi aku cukup mengenal kota ini, sudah hampir 5 tahun aku mengadu nasib di kota Batam.

Setiba di diskotik akupun menyapa para penjaga.

”Malam bang!, gimana ramai malam ini?,” tanyaku.

“Lumayan bos, sendiri bos? Lama ngak ke sini?,”tanya para penjaga

“Iya, biasa banyak kerjaan,” jawabku sekenanya.

Aku memang sudah jarang pergi ke tempat hiburan malam setelah aku berpacaran dengan MIA. Namun mungkin karena sifatku yang royal membuatku cukup dikenal di hampir semua tempat hiburan malam di Batam.

“Ayo, silahkan, enjoy dulu,”kata penjaga sambil mempersilakan aku masuk.

“Ok bang, makasih, gua masuk dulu yah”, aku pun melangkah masuk tanpa membeli tiket masuk.

Setiba didalam akupun mencari meja dan langsung memesan minuman, hampir satu jam aku melirik kanan dan kiri mencari cewek untuk menemaniku, tapi ngak satupun cocok dimataku. Jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, akupun mulai menggantuk, kuputuskan untuk pulang saja. Saat aku hendak beranjak dari tempat dudukku, tiba-tiba kulihat ada seorang gadis kira-kira berusia 18 tahun, rambutnya panjang, badannya ramping dan tingginya 165-167cm, akupun tidak jadi beranjak. Dari kejauhan aku melihat gadis ini, kulitnya lumayan putih, kakinya yang panjang terlihat cocok dengan gaun yang dikenakannya. Dengan santai dia menari sambil tertawa dan berbincang dengan temannya yang juga seorang wanita. Seakan tidak peduli dengan tatapan-tatapan mata pengunjung, dia terus menari dengan santai tanpa ada gerakan yang vulgar ataupun erotis.
Dengan perlahan, aku melangkah menuju ke arah gadis tersebut, jarak kamipun semakin pendek sehingga aku dapat melihat wajahnya dengan jelas saat sambaran lampu diskotik menerpa wajahnya yang manis dan agak lugu. Akupun menunggu waktu yang tepat untuk menyapanya. Setelah beberapa saat, dia berhenti menari dan duduk di sofa.

“Hai, boleh kenalan,” sapaku

“Ehm... boleh,” jawabnya agak terkejut

“RICO,” aku memperkenalkan diriku

“DINA,” balasnya

“Sendirian? ,”tanyaku basa basi

“Ngak, sama teman,” katanya sambil melirik kearah tempat duduk seorang wanita.

“O...temanmu yang disana?,” tanyaku, sambil menunjuk ke arah seorang cewek yang sedang duduk dengan seorang lelaki.

“Iya, itu lagi ama cowoknya,”jawabnya santai

“Kok kamu ngak ama cowok?,”godaku

“Masih belum ada,”senyum manis menghiasi bibirnya

“Kalau begitu boleh dong minta no hp atau WA nya dong?,”ucapku spontan

“Nomornya boleh , hpnya ngak boleh,”canda DINA

Akupun tertawa mendengar candanya, seiring waktu, malam itu kami tukaran no hp dan duduk bersama sambil menikmati Long Island dan bercanda, kemudian jam 3 pagi kami bubaran dari diskotik.



EPS 3. MENGEJAR CINTA
Diceritakan oleh RICO

Esok siangnya, pas jam istirahat kantor aku menelpon DINA,

“Halo DINA, lagi ngapain?,”sapaku

“Baru bangun tidur,”jawabnya

“Emangnya ngak kerja?,”tanyaku

“Kerja kok, makan tidur hi hi hi..,” guraunya dan akupun ikut tertawa

“Aku boleh ngak ke rumah kamu?,”tanyaku

“Boleh,”jawabnya

Setelah meminta alamat DINA, akupun mengakhiri perbincangan kami dan kembali ke kantor untuk meneruskan pekerjaanku. Walaupun aku hanya seorang karyawan tetapi aku memiliki jabatan yang cukup tinggi di perusahaan sehingga pekerjaan-pekerjaan yang ditugaskan kepadaku termasuk tugas penting dan harus segera diselesaikan.

Setelah pulang kantor aku chat dengan DINA, aku katakan jika nanti malam aku akan bertamu ke rumahnya.

Malam harinya akupun ke rumah DINA. Di rumahnya hanya ada kakaknya sedangkan suami kakaknya yang bekerja sebagai seorang pelaut tidak ada di rumah.

“1 bulan 2-3 kali pulang ke rumah dan sudah 1 minggu ini belum pulang,” jelas DINA.
Setelah bersalaman dan berkenalan, aku baru sadar kalau kakaknya adalah cewek yang bersama DINA semalam, kalau begitu siapa laki-laki semalam, pikirku dalam hati.

Terlihat bahwa kakak DINA memberi kebebasan untuk DINA dalam bergaul, DINA hanya menggunakan baju tidur sehingga terlihat bentuk tubuhnya yang menggoda. Kami pun berbincang-bincang dirumah nya sampai jam 9 malam dan kemudian aku pamit pulang.

Esok malamnya aku ke rumahnya lagi, dan sudah 3 minggu lebih kami saling kenal dan sering keluar bersama. Rasanya sudah waktunya untuk mengetahui apakah DINA bersedia menjadi pacarku atau tidak.

Minggu siang hari, aku menuju ke rumah DINA, dan mengutarakan maksudku hendak berpacaran dengannya. Ternyata DINA juga mempunyai perasaan yang sama dengan denganku.

EPS 4. Sandiwara Dan Dusta.
Diceritakan oleh RICO

DINA yang sudah terbiasa dengan kebebasan sebelum berpacaran denganku, merasa keberatan terhadap larangan-laranganku yang bertujuan demi kebaikan untuk dirinya. Laranganku dianggap sebagai belenggu dan membuatnya semakin ingin berontak, sifat liar dalam dirinya tidak bisa dikekang.

Hingga suatu hari DINA kedapatan membohongiku, DINA mengatakan bahwa dirinya sedang berada dirumah, padahal dia sedang menghadiri pesta minum-minum di sebuah kamar hotel dengan teman-temannya. Hal tersebut terungkap setelah aku bertamu ke rumahnya pada jam kantor dengan tiba-tiba dan ternyata tidak menemukannya dirumah, kemudian aku memaksa kakak nya untuk berterus terang. Setelah memperoleh informasi hotel dan no kamar, aku kemudian menjemputna pulang, dan terlihat olehku dalam kamar itu kebanyakan laki-laki dan hanya ada 2 orang perempuan termasuk DINA.

Peristiwa di kamar Hotel dan kebohongannya membuatku kecewa akan dirinya, semula aku beranggapan DINA adalah gadis lugu, pemalu dan setia, ternyata dia seorang gadis yang pandai berdusta dan bersandiwara, mata ku pun mulai terbuka setelah kejadian itu.

Peristiwa tersebut menyebabkan pertengkaran antara kami yang baru berpacaran, Aku hampir memutuskannya, tetapi linangan air matanya serta tangisannya membuat aku luluh dan memaafkannya, kamipun berpacaran kembali, tetapi luka dan kekecewaan membekas demikian dalam dihatiku. Aku mulai menyadari bahwa DINA tidak selugu atau pemalu seperti yang aku pikirkan selama ini.

Hingga saat itu kami belum pernah berhubungan intim, sebenarnya aku ingin sekali gentot dengannya tetapi karena baru pacaran, aku tidak mau terlalu agresif dan lagi pula aku tinggal sekamar berdua dengan RIKI temanku di rumah kontrakan, kontrakan kami hanya memiliki 1 kamar tapi lumayan besar (5m x 6m), dapur dan toilet luar kamar.
Aku merasa agak risih jika harus mengajak DINA ke kontrakan ku karena ada RIKI disana, mungkin cara satu-satu nya jika mau ngentot dengannya, yah harus menyewa kamar hotel tetapi aku kuatir DINA dipandang sebagai cewek tidak benar jika terlihat keluar masuk hotel.

Pada saat lagi pusing memikirkan tempat untuk ngentotin DINA, tiba-tiba atasanku menelpon dan meminta tolong agar aku menjaga rumahnya, karena dia akan pergi ke Bangkok dalam beberapa hari dan dia memmasalahkan jika aku membawa teman, langsung saja aku ajak DINA untuk menemaniku, dengan mobil dan berbekal 1 botol Jack Daniel kamipun menuju rumah atasanku.

Didalam rumah yang kosong itu kami berbaring dikarpet ruang tamu, sambil menikmati Jack Daniel kami menonton acara TV lokal, yang semakin lama semakin membosankan, karena bosan aku mencari-cari rak koleksi film, tidak sengaja kutemukan film porno diantara koleksi film tersebut, ku ambil dan kuputar film itu. Sambil menonton film, ku peluk DINA dari belakang, tubuh DINA terasa mulai hangat, sepertinya dia terangsang melihat film itu atau mungkin karena pengaruh minuman. Perlahan-lahan, kuraba wajahnya dan kemudian ku cium bibirnya yang mungil mengoda, dan tanpa membuang kesempatan tangankupun mulai menjelajah masuk ke bajunya, tanganku mulai meremas toketnya yang masih terbungkus BH, setelah puas meremas toketnya, kubuka baju tidurnya, DINA hanya diam pasrah. Ku lepas BH nya yang membungkus kedua toketnya, dan aku agak terkejut saat toketnya yang indah, besar dan ranum terpampang didepanku, padahal toketnya tidak begitu terlihat besar saat dia berpakaian lengkap.

Ku remas-remas toketnya dengan kedua tanganku dan ku jilati, kuisap toketnya kemudian kumainkan lidah ku dikedua puting toketnya, perlahan-lahan ku lepaskan kancingnya celana panjangnya, dengan mulut yang masih mengisap dan memainkan lidah diputing toketnya, kutarik celana panjangnya pelan-pelan, DINA menutup matanya menikmati isapanku ditoketnya, saat aku ingin melepaskan celana dalamnya, DINA mencegahku.

"Jangan yank, DINA belum pernah," katanya.

Sambil menahan gerakan tanganku yang berusaha untuk melepaskan celana dalamnya, dia meminta diriku untuk bertanggung jawab, dan tidak meninggalkan dirinya jika dia ku entotin.

“Iya sayang… abang pasti tanggung jawab,” diriku menyakinkan dirinya. Sambil mencium keningnya dan bibirnya.

Setelah mencium kening dan bibirnya, tanganku mulai bergerak meremas toketnya dan kemudian perlahan-lahan turun ke bawah untuk melepaskan celana dalamnya. Setelah celana dalamnya terlepas dari tubuhnya maka terlihat pemandangan indah di depan ku, terlihat jelas olehku memeknya yang indah ditumbuhi bulu-bulu halus menutupinya. Setealah puas melihat memek dan bulu-bulu halus yang tumbuh pada memeknya, akupun mulai memainkan tanganku diperutnya yang rata dan kemudian ku raba-raba bulu memeknya dengan perlahan-lahan, DINA menutup matanya menikmati rangsanganku, kemudian perlahan-lahan ku masukan tanganku diantara sela kedua kakinya, kemudian perlahan-lahan kusibak kedua pahanya dengan tanganku dan kemudian kumainkan jari tengahku dicelah lobang memeknya dengan lembut.

Mulai kurasakan cairan lendir lobang memeknya membasahi jariku dan memeknya, aku pun perlahan-lahan memasukan jariku ke dalam lobang memeknya yang basah itu. Setelah puas ku mainkan lobang memeknya dengan jariku, kukeluarkan jari tengahku, tetapi tidak ada setetes darahpun pada jari tengahku dan sejak awal jariku memang terasa mudah saat masuk ke lobang memek nya, sepertinya DINA sudah tidak perawan batinku dalam hati.

"Ngak ada darahnya sayang," kataku sambil menunjukkan jari tengahku yang tadi kumasukan ke lobang memeknya.

DINA tidak menjawab atau berkata apa-apa, dia hanya memandang diriku dengan wajah malu-malu dan manja. Ku cium bibirnya, ku remas toketnya dan ku masukan kembali jariku ke lobang memeknya, ku mainkan jariku didalam lobang memeknya.

“Jleb…jleb… Jleb…jleb… ”, terdengar suara jariku yang bermain dilobang memeknya yang basah.

"Pelan-pelan sayang, sakiiiiit”, erangnya manja, dengan mata tertutup sedangkan terlihat pada wajahnya, dia sedang menikmati permainan jariku dilobang memeknya.


“Ah….aaah…..aaaah”, erangnya menikmati pemanainan jariku dilobang memeknya.




Mendengar ucapannya, aku merasa agak aneh, karena menurutku seharusnya dia tidak akan merasakan sakit, karena lobang memeknya begitu basah dan jariku sejak awal dapat bergerak leluasa keluar masuk lobang memeknya tanpa ada jepitan yang terlalu berarti dari memek nya. Tanpa memperdulikan ujarannya, aku semakin kuat memainkan jariku di dalam lobang memeknya.

“Jleb…jleb…Jleb…jleb..Jleb…jleb…Jleb…jleb…Jleb…jleb…”, terdengar suara yang semakin nyaring dan cepat dari lobang memeknya yang basah.

Permainan jariku yang semakin gencar, cepat dan kuat membuat kedua kakinya yang semula berusaha menjepit/menahan tanganku, menjadi terbuka lebar membiarkan jariku mengobok-obok memeknya. Saat kedua kakinya terbuka lebar, terpampang jelas memeknya yang indah ditumbuhi bulu-bulu halus dengan lendir memenuhi lobang memeknya.



Lobang memeknya yang basah terus ku obok-obok dengan jariku, memeknya semakin basah dan semakin banyak cairan lendir keluar dari lobang memeknya. Setelah sekitar 5 menit lobang memeknya ku obok-obok dengan jariku, tiba-tiba…


”Ooooooooooooooh…. ”, DINA menjerit panjang dan lumayan keras saat mencapai puncak kenikmatan, tubuhnya bergetar hebat beberapa saat dan kemudian tubuhnya lunglai tak bertenaga setelah itu, ku rasakan ada mucratan cairan dari dalam memeknya menyemprot keluar dan membasahi jari dan telapaak tanganku. Perlahan-lahan ku cabut jariku dari lobang memeknya, kemudian ku usap-usap memeknya yang basah dengan telapak tanganku, tubuh DINA terlihat bergerak pelan menahan rangsangan saat telapak tanganku menyentuh kedua bibir memeknya, dan terlihat cairan lendir yang terus menerus keluar dari lobang memeknya, pemandangan itu begitu mempesona diriku.

Setelah puas memainkan memeknya dengan telapak tanganku, aku kemudian berdiri dan mulai melapaskan pakaian ku, kulepaskan bajuku dan celanaku, sekarang hanya celana dalam yang tersisa pada tubuhku yang tegap, terlihat jelas tonjolan kontolku yang besar dibalik celana boxer yang ku kenakan.

Ku rebahkan tubuhku pada karpet, kepegang dan kubuka kedua kaki DINA, kemudian kudekatkan wajahku ke memeknya, tercium olehku bau harum khas ledir memek DINA, perlahan kubuka memeknya yang basah dengan kedua jariku, dan akupun mulai memainkan lidahku dan menjilati lobang memeknya yang basah itu. Tubuh DINA bergetar, disaat aku mulai memainkan lidahku, ku jilati lobang memeknya kemudian perlahan-lahan kusedot cairan memeknya seangkan jariku keluar masuk menerobos lobang memeknya,

“Ooooh sayaaaaaang….enaaaaak”, jeritnya menikmati jilatanku dimemeknya, sambil menjambak rambutku dan menekan wajahku hingga terbenam di memeknya yang basah. Lendir yang mengalir dari lobang memeknya menbasahi bibir dan menenuhi mulutku. Setelah puas menjilati memek DINA, akupun mulai merubah posisiku ke bawah tubuhnya.

Dengan posisi kepala dan tangan tetap pada bagian bawah tubuh DINA, kugeser tubuh bagian bawah ku ke arah kepalanya, kutarik belahan pantat DINA ke arah wajahku, sehinga telihat jelas lobang memeknya tepat diatas wajahku, sedangkan selangkanganku mengarah tepat ke wajahnya.(posisi 69).

Kubuka belahan memeknya dengan kedua jari jempolku, kemudian aku mulai menjilati memek DINA yang basah itu, sambil kujilat memeknya kumasukkan jari ku kedalam lobang memeknya, sambil menikmati sensasi jilatan lidah dan tusukan jariku pada memeknya DINA menekan memeknya ke bawah sehingga wajahku terhimpit oleh memeknya yang basah, , DINA mulai meraba-raba kedalam celana boxerku, dari sela paha nya, aku dapat melihat ekspresi kaget wajah DINA saat pertama kali menyentuh kontolku yang besar dan panjang. Saat dia melepaskankan celanaku, terlihat jelas kontolku yang menjulang tinggi dan gagah.

DINA hampir tidak bisa mengengam batang kontolku dengan tangannya yang mungil, setelah beberapa saat terkesima dengan besarnya kontolku,

“Besaaar sekali bang hi hi hi”, ujarnya dengan rawut wajah senang dan agak terkejut. DINA kemudian mulai menjilati dan mengisap kontolku, mulutnya yang mungil terlihat kesulitn untuk mengulum kontolku yang besar, setelah beberapa saat akhirnya DINA mulai dapat menyesuaikan mulutnya dengan kontolku, isapan mulutnya pada kontolku terasa begitu nikmat seperti layaknya seorang gadis dengan sejuta pengalaman.

Sambil menikmati isapan pada kontolku, ku jilat dan mainkan memek DINA sepuasnya, setelah puas, aku kemudian berdiri untuk merubah posisi.

Ku arahkan kontolku ke wajahnya, kujambak pelan rambutnya dan memintanya untuk mengulum kontolku. Kulumannya membuatku merem melek, permainan lidah dan isapannya memberikan kenikmatan yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Ku tarik kontolku dari mulutnya setelah aku puas menikmati isapannya, kurebahkan tubuhnya yang mungil ke karpet dan ku arahkan kontolku yang panjang, besar, menegang keras ke lobang memeknya, perlahan-lahan kugesekan kepala kontolku ke celah memeknya yang basah, dan dengan kedua jariku kusibak memeknya agar mempermudah jalan masuk kepala kontolku ke dalam lobang memeknya, berulang kali aku menggesekan keapala kontolku ke celah lobang memeknya sambil mencoba memasukkan kepala kontolku ke dalam lobang memeknya, tetapi usahaku selalu gagal. Tampaknya kepala kontolku yang besar kesulitan untuk memasuki lobang memek DINA yang mungil. Setelah beberapa kali kembali mencoba dan gagal, akhirnya kumerebahkan tubuhku dan kembali menjilati memek DINA, sambil menjilati memeknya, kumasukkan 2 jariku di lobang memeknya, setelah aku rasakan lobang memeknya cukup basah, aku kembali pada posisi semula.

Sebelum aku mulai memasukkan kepala kontolku ke lobang memeknya, aku meminta DINA untuk membantu membuka lobang memeknya dengan kedua jarinya, agar dapat mempermudah jalan masuk kontolku ke dalam lobang memeknya. Dengan kedua jarinya DINA membuka lobang memeknya lebar-lebar, sebagian kepala kontolku sekarang mulai dapat masuk ke lobang memeknya. Dengan sebelah tangan membantu arah kontolku, dan sebelah tangan lagi kuremas-remas toketnya yang ranum.

Perlahan-lahan aku maju mundurkan kontolku ke lobang memek DINA, semakin lama kepala kontolku semakin masuk ke dalam lobang memeknya, dan kemudian setelah beberapa saat, kepala kontolku akhirnya dapat masuk seluruhnya ke dalam lobang memek DINA. Terlihat olehku, wajah DINA yang menahan nyeri saat kepala kontolku masuk seluruhnya ke dalam lobang memeknya, Kuelus-elus kepalanya dan kudiamkan beberapa saat kepala kontolku didalam lobang memeknya, kepala kontolku terasa hangat didalam lobang memeknya,

Setelah tidak ada lagi raut wajah kesakitan pada wajah DINA, akupun mulai lagi perlahan-lahan memasukan kontolku yang dijepit kecang oleh memeknya, aku maju mundur kan pelan-pelan kontolku, semakin lama semakin terasa longgar jepitan memek DINA pada batang kontolku dan akhirnya setengah batang kontolku telah berhasil masuk ke dalam lobang memeknya, perlahan-lahan ku paksa masuk kontolku lebih dalam, dan terlihat kembali DINA meringis menahan sakit, sambil kurangkul dirinya.

Sambil tetap memaju mundurkan kontolku perlahan-lahan, kuremas-remas toket dan pantatnya untuk merangsang dirinya. Kukecup keningnya dan kemudian kucium bibirnya dengan penuh gairah, dan kumankan lidahku penuh nafsu, disaat DINA dengan penuh gairah membalas ciumanku dan permainaan lidahku, aku hujamkan kuat-kuat kontol ke dalam lobang memeknya.

“Ouuuuuuuuuuuu… ”, jeritnya kesakitan saat batang kontolku amblas seluruhnya ke dalam memeknya.

Kubiarkan beberapa saat kontolku didalam memeknya yang hangat, dan kembali kucumbu dirinya dengan kecupan dan ciuman, sambil kubelai rambutnya yang panjang, ku meremas-remas toketnya dan kuisap putting nya yang tegak menantang. Setelah puas mencumbuinya, akupun kembali mengerakkan pantatku maju mundur perlahan-lahan. Lobang mememknya yang penuh oleh kontolku semakin basah dan mulai dapat menerima ukuran kontolku. Semakin lama semakin lancar kontolku keluar masuk lobang memek DINA, dan semakin terasa banyak lendir yang keluar dari celah kontolku dan memeknya.

” Jleb….jleb…jleb… jleb… jleb… jleb… jleb…”, terdengar suara berulangkali saat kontolku keluar masuk lobang memeknya yang semakin basah.

Ku pompa kontolku agar lebih cepat keluar masuk lobang memeknya, sambil tangan-tanganku meremas toketnya. Walaupun lobang memeknya sudah basah dan cukup lama kontolku keluar masuk, aku masih dapat merasakan jepitan dinding memeknya pada batang kontolku.

“Aaah….aaaah… Aaah….aaaah…besaar punya abang”, rintih DINA sambil menikmati kontolku yang keluar masuk menghunjam lobang memeknya.

“Besar….enak ngak sayang? ”, tanyaku sambil tetap memompa lobang memeknya.

“Besaaar….Enaaaaaak….aaaah…aaaah… aaaah… aaaah…. ”, DINA merintih manja dengan mata tetap terpejam menikmati gempuran kontolku pada lobang memeknya yang mungil.

Aku tersenyum menikmati rintihannya dan kupercepat gerakan pantatku.

”Jleb...jleb...jleb…jleb...jleb...jleb…jleb...jleb...jleb...”, suara kontolku yang masuk keluar lobang memeknya semakin cepat.

“Aaah….aaaah… Aaah….aaaah… Aaah….aaaah…. ”, rintih DINA saat kontolku semakin cepat mengempur memeknya.

“Jleb…jleb…jleb…jleb…jleb…jleb…jleb...jleb...jleb...jleb...Jleb...jleb”, kupercapat dan semakin keras kuhujaman kontolku ke lobang memeknya.


“Aaaaaaaaaaah…aaaaa”, jeritnya panjang sambil kedua tangannya memeluk tubuhku dan kedua kaki melingkar erat dipinggulku.

Kuhentakan pantatku kuat-kuat agar kontolku masuk sedalam-dalamnya sampai kurasakan menyentuh dasar lobang memeknya.

Tubuh DINA mengelinjang beberapa saat, kuku-kuku jarinya mencengkram kuat pada pundakku, seluruh tubuhnya gemetar dan dibasahi keringat.

Sambil kedua tangan tetap memeluk erat diriku dan kedua kakinya tetap melingkar erat dipingulku, terdengar nafas DINA yang tersengal-sengal, kupeluk erat dirinya dengan kontolku yang masih tertanam didalam lobang memeknya. Setelah nafasnya mulai teratur, tanpa menarik keluar kontolku, kubalikkan tubuhnya sehingga tubuhnya menunging, dengan kedua kakinya yang gemetaran DINA menuruti pemrintaanku.

Kupegang erat pingulnya dengan kedua tangan tanganku, dan ku maju mundurkan pantatku. Dengan posisi doggy style, kembali kugempur lobang memeknya.

” Jleb……….jleb…….…jleb……… jleb…….… ”, terdengar pelan suara kontolku, keluar masuk lobang memeknya mulai kering.


Dengan sebelah tangan tetap memegang pinggulnya, kuremas-remas toketnya. Setelah kurasakan lobang memeknya mulai kembali basah, kulepaskan tanganku dari pinggulnya, dan kedua tanganku meremas kedua toketnya yang menjuntai.

” Jleb….jleb…jleb… jleb… jleb… jleb… jleb…”, suara kontolku semakin lancar keluar masuk lobang memeknya yang semakin basah.

Tidak terdengar suara DINA, sepertinya dia sudah kecapekan, ku balikkan lagi tubuhnya pada posisi awal, kemudian kupangku dirinya. Kuangkat tubuhnya dan kamipun pindah ke sofa, DINA memeluk pundakku dengan posisi tubuhnya duduk di atas pangkuanku.

Di sofa, kucium dan jilat toketnya. Dan DINA mulai menaik turunkan pantatnya mengimbangi permainanku, setelah beberapa menit seprtinya DINA kecapean, akhirnya ku rebahkan dia ke sofa dan aku kembali memompa kontolku keluar masuk lobang memeknya.

” Jleb……….jleb…….…jleb……… jleb…….… ”, perlahan-lahan kupompa kontolku, keluar masuk lobang memeknya.

DINA kemudian mengambil jariku dan mulai mengulumnya.

“Aaah….aaaah… Aaah….aaaah… Aaah….aaaah…. ”, rintih DINA sambil mengulum jariku, saat kontolku mengempur lobang memeknya.

Sambil kuremas toketnya, kupercepat gerakan pinggulku untuk mempercepat gempuran kontolku.

”Jleb...jleb...jleb…jleb...jleb...jleb…jleb...jleb...jleb...”, suara kontolku yang semakin cepat keluar masuk lobang memeknya.

“Aaah….aaaah… Aaah….aaaah… Aaah….aaaah….aaaah”, rintih DINA saat kontolku semakin cepat menggempur memeknya.

Kuremas toketnya dan kemudian kuhentakkan pinggulku dengan keras sehingga seluruh batang kontolku terbenam ke dalam lobang memeknya, tubuhku bergetar, kupeluk erat-erat tubuhnya dan kusemprotkan air maniku ke dalam lobang memeknya, dan kubiarkan beberapa saat kontolku tertanam didalam memeknya. Setelah sekitar 1 menit kutarik keluar kontolku dari lobang memeknya, dan terlihat air maniku meleleh keluar dari celah lobang memeknya.


Saat kutarik kontolku tidak terlihat ada bekas darah di kontolku ataupun karpet, padahal ukuran kontolku lumayan besar, pada saat itu DINA mulai menanggis dan mengaku bahwa dirinya masih perawan dan memintaku agar tidak meninggalkan dirinya, walaupun agak ragu, aku kemudian menenangkannya dan berjanji tidak akan meninggalkan dirinya. Aku sendiri sebenarnya tidak terlalu pusing apakah DINA masih perawan atau tidak, asalkan kami saling cinta itu sudah cukup bagiku. Bagiku kejujuran lebih berarti daripada kebohongan yang menyakitkan.

Setelah peristiwa tersebut, hubungan kami semakin dekat dan DINA mulai jujur tentang
masa lalu. Ternyata DINA sudah pernah berpacaran 3 x, bukan 1x seperti yang diakuinya, pertama kali padaku, DINA pacaran pertama kali waktu dikampungnya dan menurut pengakuannya, saat pacaran dengan pacar SMP nya JAJA, DINA sering disodomi lobang pantatnya .

”Kan ada memek kok malah pantat yang disodok? “, tanyaku penasaran memotong pembicaraan DINA. Menurut cerita DINA, JAJA dan pacar-pacar lainnya tidak pernah memasukan kontolnya ke lobang memeknya karena DINA takut kehilangan perawan.

"Tapi kalau pas mau ngentot, DINA pasti telanjang. Kan keliatan dong memek DINA, masa lihat memek ngak dicoblos? Emang ngak tergoda lihat memek DINA yang indah dan harum?" , godaku.

"Ngak pernah, kan abang yang perawanin DINA," ucap DINA dengan mimik sedikit cemberut. Menurut pengakuaannya, JAJA dan pacar-pcar sebelumnya tidak pernah memasukan kontol mereka ke lobang memeknya, tapi memeknya sering dijilat oleh JAJA dan pacar-pacar sebelumnya.

Aku hanya mengaminkan ceritanya, walaupun aku tidak percaya sebagian ceritanya.

Kemudian aku bertanya tentang keahliannya dalam mengulum kontol, Saat pertama kali aku bertanya apakah dia pernah mengulum kontol lelaki sebelum, DINA bersumpah bahwa kontolku lah yang pertama kali dikulumnya, tetapi karena kudesak dan kupuji kelahliannya, akhir DINA mengakui bahwa dia sebelumnya pernah mengulum kontol laki-laki lain, sedangkan untuk untuk pengalaman berpacaran DINA 1x berpacaran waktu smp saat masih di kampungnya dan 2x di Batam.

“Baru 3 kontol dah ahli banget, ada bakat terpendam keliatannya”, canda ku, dan DINA membalas dengan cubitan kecil ke pahaku.

“Emang bakat apa ? ”, tanya nya dengan wajah agak merah.

“Juara Karaoke….isap kontol”, jawabku, kemudian kami tertawa bareng.

DINA juga mengakui bahwa saat di kampungnya dia pernah menggunakan narkoba, sedangkan di Batam dia sering diajak kakaknya pergi menemani teman-teman/kenalan kakaknya. Pada saat karaoke dia dan kakaknya sering mabuk-mabukan, menggunakan narkoba, bahkan DINA sendiri pernah memakai heroin 1x tapi tanpa sepengetahuan kakaknya. DINA juga mengaku sering diam-diam pergi seorang diri ke acara karaoke untuk happy-happy bersama dengan sekelompok laki-laki kenalannya atau pun kakaknya, DINA mengaku, terkadang dirinya adalah satu-satunya wanita dalam acara tersebut.

"Emang ngk pernah diganggu? Dipengang toketnya? Atau diraba-raba pahanya" ,tanyaku penasaran.

"Pernah sih, tapi DINA marah lalu DINA pukul tangannya, setelah itu mereka ngak berani lagi pegang-peagang, abis itu happy-happy" , jawabnya.

Sebuah hal yang sangat mustahil, menurut pengalamanku yang sudah cukup berkecimpung didunia malam. Pengaruh alkohol ataupun norkoba akan memancing dan merangsang nafsu cewek ataupun cowok saat kita party, hal itu sudah merupakan hal yang umum dan biasa.

Pengakuan yang terkadang tidak masuk di akal membuatku jengkel. Aku membayangkan DINA adalah satu-satunya gadis yang sedang happy disebuah kamar bersama dengan sekelompok laki-laki, mereka kemudian menari sambil bergantian menarik tangan dan pingang DINA, kemudian DINA yang tidak sadar di entot oleh mereka bergantian. Perasaan cemburu dan marahku timbul, tetapi aku juga sangat bergairah dan bernafsu. Aneh sekali, pikirku dalam hati.

Setelah pengakuan DINA, aku sering berfantasi sendiri dimana DINA sendirian menemani teman-teman pria nya happy atau mabuk-mabukan di hotel ataupun ruang VIP, dalam khayalanku tubuh DINA diraba-raba oleh para lelaki yang sedang lupa diri itu, khayalan itu membuatku semakin penasaran, bergairah dan terangsang, yang semakin aneh terjadi pada diriku, lambat laun perasaan cemburu dan marah dihatiku mulai menghilang.

Aku sepertinya mulai terpenggaruh oleh rasa penasaran pada fantasi sex yang sebelumnya tidak aku gemari. Aku mulai mengemari film maupun cerita sex yang bertema threesome (MMF), group, exhibitionist ataupun gangbang. Gaya dan Fantasi sex ku semakin liar.

Ketulusan, rasa sayang dan cinta yang berulang kali dibalas dengan kebohongan serta sandiwara merubah diriku, tanpa aku sadari.


Bersambung…..reply dan like untuk episode selanjutnya….
发布者 nina3some
4 年 前
评论
账户以发表评论