Antara Cinta, Nafsu dan Dendam 2
Diceritakan oleh RICO
Rasa kecewa dan amarah terhadap kebohongan DINA yang tersimpan dalam hatiku. membuatku berubah dan perubahan itu aku rasakan pada fantasi sexku.
Aku mulai tertarik dengan Eksibisionis, MMF threesome, dan Duoble penetration.
Terkadang aku berkhayal mengentot DINA dengan laki laki lain dan khayalan itu membuatku sangat bernafsu dan terangsang.
Sudah 2 bulan aku dan DINA berpacaran dan setiap hari minggu biasanya kami jalan-jalan dengan mobil. Kali ini aku mengajak DINA berpiknik dan sambil makan rujak di sebuah tanah perbukitan milik BOS ku. Layaknya hampir semua gadis sunda, DINA sangat menyukai rujak dan pada pagi harinya DINA telah membeli buah manga, jambu, timun dan telah menyiapkan bumbu rujak untuk kami bawa hari ini.
Karena lahan pribadi maka orang tidak dikenal tidak diperbolehkan masuk ke lokasi tersebut, sebagai tangan kanan BOS, pastinya para penjaga mengenaliku dan memperbolehkanku masuk ke lokasi tersebut. Ke tiga penjaga langsung membukakan gerbang saat melihat mobilku mendekat.
“Aman semua?”,tanyaku.
“Aman bos”, jawab DION yang merupakan kepala keamanan disana.
“Bagus, jaga yang benar”,perintahku.
“Siap Bos”, jawab DION, sambil mencuri pandang ke arah DINA.
DION walaupun hanya seorang penjaga tetapi memiliki tubuh besar tegap dan wajah ganteng dan berkulit putih. DION lahir di Timur leste, orang tua nya memiliki darah portugis sehingga memiliki wajah orang bule , saat timur leste merdeka DION mengganti warga negara nya menjadi warga negara Indonesia. Walaupun memiliki wajah ganteng DION masih bujangan seperti aku.
“Permisi yah pak”, ucap DINA lembut, sambil melirik DION.
“Silahkan Bu”, balas DION dan kawan-kawan.
Setelah agak jauh dari gerbang, DINA bertanya padaku.
“Itu penjaganya bule yah bang?”, tanya DINA
“Iya, Orang portugis. Ganteng yah”, jawabku sambil mengoda DINA.
“Ganteng sih”, jawabnya.
“Ganteng dan panjang”, godaku
“Panjang apa nya?”, tanya nya sambil ketawa kecil dan mecubit pahaku.
“Kontolnya dong”,jawabku sambil tertawa. DINA pun ikut tertawa.
“Lebih panjang mana dengan punya abang?”, tanyanya genit
“Nggak tahu juga yah, harus diukur dulu”, kataku
“DINA jadi wasit, lihat punya siapa lebih panjang”, sambungku sambil mengodanya.
“Takuuut…ah....jadi wasit”,jawab DINA manja
“Kok takut jadi wasit?”, godaku lagi
“Takut wasitnya dikeroyok seperti nasib wasit sepakbola”, jawabnya sambil tertawa.
“Kalau cuma berdua sih DINA masih kuat”,godaku
“Kan gede-gede pentungannya, DINA bisa babak belur”,jawabnya tertawa manja
“Tapi kan suka yang gede kan?”, ejekku.
“Iya sih, enak yang gede”, jawabnya manja
“Kalau ini cukup gede nggak?”, tanyaku sambil menggambil salah satu timun yang ada dikantong.
”Itu kecil, yang ini baru cukup gede tapi masih kalah gede dengan punya abang”,jawab DINA sambil mengambil 2 timun yang lebih besar dan panjang dari kantong.
“DINA nih tamak, sudah mau yang gede…maunya dua”, godaku, sambil membayangkan dan mulai terangsang.
“DINA kan super girl, kata abang”, jawabnya sambil tertawa manja.
“Iya, berat kalau lawan DINA sendirian”,kataku sambil tertawa kecil.
“Lalu mau main keroyokan yah?”, tanya DINA genit.
“Kalau boleh, suapaya bisa ngalahin DINA”, jawabku
“Belum tentu menang kalau keroyokan”, jawabnya sombong
“Eh nantangin, awas tunggu tanggu tanggal mainnya”,jawabku sambil tersenyum.
“Siapa takut…..weks”,Jawabnya sambil menjulurkan lidahnya ke arahku.
Perlu aku akui DINA memang sangat kuat dalam ngeseks dan aku sering kewalahan melayani nafsu birahinya.
Tidak terasa, jam sudah menunjukan hampir pukul 3 sore, cuaca yang semula panas sekarang mulai sejuk.
Tiupan Angin dingin perbukitan menerpa wajah kami saat jendela kaca mobil dibuka. Ku kendarai mobil ke arah pinggir bukit yang penuh dengan pohon rindang, pemandangan matahari seakan akan tengelam ke dalam lautan membuat semakin indah pemandangan saat itu. Kulihat sekeliling tak ada seorangpun selain kami berdua, ku pakirkan mobil di bawah pohon rindang kemudian mesin mobil kumatikan. Ku buka pintu mobil dan keluar dari mobil, kemudian aku berjalan ke belakang mobil untuk mengambil tikar piknik yang ada dibagasi mobil. Ku hamparkan tikar disamping mobil kami, kemudian aku duduk dan kusandarkan badanku ke mobil, kulihat DINApun ikut turun dari mobil sambil berjalan kearahku dan kemudian duduk disampingku.
Layaknya seorang gadis, DINA sangat senang berfoto, oleh karena itu aku sudah menyiapkan camcoder milikku, karena pemandangannya bagus kamipun mulai berfoto-foto dan membuat video disana.
Setelah selesai berfoto-foto, kamipun duduk kembali di tikar, kurangkul tubuhnya, disandarkan kepalanya di pundakku. Sambil berpelukan, kami bercanda dan menikmati terpaan angin, matahari tengelam dan birunya laut di hadapan kami.
DINA terlihat sangat cantik dan sexy saat memakai long dress/gaun bermotif batik, gaunnya yang panjang ditiup angin seakan anginpun ingin menggodanya. Tiupan angin membuat gaunnya tersikap ke atas sehingga terlihat celana dalam putih munggil berenda, DINA tertawa kecil dan menahan singkapan gaunnya yang tertiup angin.
Kukecup pipinya dengan lembut, ku belai pipinya dan kemudian kucium bibirnya yang munggil. Lidahku dan lidahnya mulai bermain menambah sensasi ciuman kami. dan kusenderkan badanku ke pohon dibelakangku, kutarik DINA agar duduk didepanku dan kepeluk dari belakang, kukecup belakang telingganya, wangi rambut dan tubuhnya menerpa hidungku.
“Ah...ah..”, desah suara DINA menahan geli dan nikmat.
“Neng cantik dan seksi sekali hari ini”, godaku
Aku biasa memanggil DINA dengan sebutan Neng (sebutan untuk gadis sunda) ataupun sayang, sedangkan DINA biasa memanggilku dengan kata abang atau sayang.
“Masa sih sayang?”,tanyanya dengan tertawa kecil malu-malu penuh mengoda
Kupeluk dekat tubuhnya dari belakang, sambil kucium bibirnya yang mungil, keduatanganku mulai meremas-remas kedua toket nya dari luar gaun yang dikenakannya. Kedua tanganku mulai berusaha melepaskan BH yang digunakannya.
“Jangan sayang, nanti dilihat orang”, ucapnya manja.
“Tenang neng, ngak ada yang lihat kok”, kataku menenangkan dirinya sambil kedua tanganku meremas-remas toketnya.
DINA pun mulai mendesah manja menikmati remasan pada toket nya dan tersenyum genit memandangku.
Karena tidak ada protes dari DINA, akupun mulai melancarkan seranganku yang berikutnya, tanganku mulai melepaskan BH nya.
Sekarang terlihat jelas bentuk kedua gunung DINAyang putih dan indah dibalik gaunnya.
Sambil duduk beralas tikar dan bersandar dimobil, aku memeluk DINA dari belakang.
Kucium lehernya dan kedua tanganku meremas-remas toketnya.
Sambil meremas toketnya, kucium bibirnya yang mungil, kumainkan lidahku di dalam mulutnya.
Kuturunkan gaun bagian atas DINA sampai sepinggang sehingga tubuh DINA bagian atas tidak ditutupi oleh gaunnya, sekarang kedua toket DINA terlihat jelas.
Kurebahkan tubuh DINA ditikar, kucium dan kusedot toketnya sambil sebelah tanganku mulai turun membelai pahanya yang putih mulus.
DINA yang menutup matanya mulai mendesah menikmati belaianku dan kecupanku.
Tanganku yang membelai pahanya mulai naik mengulung gaunnya ke atas pinggangnya, sehingga tubuh bagian atas dan bawah DINA tidak tertutupi oleh gaunnya.
Sekarang CD putih mungil yang menutupi memeknya terlihat jelas.
Sambil kujilati putting susu nya, tangankumeremas toketnya kemudian perlahan-lahan turun membelai perut nya dan kemudian masuk ke balik CD nya.
Jari-jari ku mulai menyentuh bulu-bulu halus memeknya, kemudian kuarahkan jari tengahku menuju pingir lobang memeknya.
Tanpa perlu aku minta, DINA kemudian melebarkan kedua kakinya agar tanganku lebih leluasa bermain di antara pahanya.
Ku sentuh perlahan pinggir lobang memeknya dengan jari tengah ku, terasa olehku pingir lobang memeknya yang basah oleh lendir dari memeknya.
Setelah beberapa saat bermain pinggir lobang memeknya, kumasukan jari tengah ku kedalam lobang memeknya, terasa olehku jariku begitu basah oleh lendir yang didalam lobang memeknya.
Terdengar suara desahan dari mulut DINA, saat kumasukkan jari ku ke dalam lobang memeknya.
“Ah….ah…..ah……….”,desah DINA menikmati permainan jariku.
Ku obok-obok lobang memeknya dengan jariku.
Sambil menjilati dan mencium teteknya kepercepat gerakan jariku didalam lobang memeknya.
Rasa nikmat permainan jariku dilobang memeknya membuat DINA mulai mengerang dan menjambak rambutku.
Semakin kuat erangannya maka semakin kupercepat gerakan jariku dalam lobang memeknya.
Tiba-tiba tubuh DINA mengeras dan bergetar.
Terasa olehku begitu banyak cairan keluar dari lobang memeknya dan membasahi jariku.
Sambil memeluk tubuhku tubuh DINA bergetar beberapa saat.
Setelah beberapa saat DINA membuka matanya, terlihat begitu banyak keringat membasahi tubuhnya dan kemudian dia tersenyum puas.
“Enak neng? Seru kan main begini?”,tanyaku sambil tersenyum.
“Enak bang, seru tapi ngeri-ngeri sedap....takut ada yang lihat”,jawabnya manja
“Tapikan nggak ada yg lihat, muncrat yah?”,godaku
“Iya bang…muncrat..banjir..hi..hi…hi”.jawabnya malu-malu.
“Biasanya nggak muncrat sebanyak ini, kok bisa kali ini muncratnya banyak?”, tanyaku
“Sensasinya lain dari biasanya, ngeri-ngeri sedap hi…hi…hi…”,jawabnya dengan nafas yang ngos-ngosan.
Kuambil handuk kecil dari dalam mobilku kemudian kubersihkan keringat ditubuhnya.
Selesai membersihkan keringatnya kupeluk tubuhnya, kubelai rambutnya dan ku kecup dahinya.
Setelah beberapa menit istirahat nafas DINA mulai normal dan DINA mulai membuka matanya dan tersenyum manis kepadaku.
Karena lendir yang keluar banyak sekali, CD DINA pun basah oleh lendirmya.
“Dilepas yah sayang”, sambil berkata kedua tanganku mulai berusaha melepaskan celana dalam nya.
“Jangan sayang, nanti ada yang ngintip, lalu memek DINA dilihat sama orang lain bagaimana?”,tolaknya sambil menahan tanganku dan tersenyum genit.
“Berarti rejeki dia sayang he..he..he..”,jawabku sambil tertawa kecil.
“Sayang jahaaaat”,sambil mecubit tanganku.
“CD nya basah sayang…makanya dilepas aja yah”, sambil tanganku mulai melepaskan CD nya.
Setelah melepaskan CD nya aku kemudian beranjak ke mobil dan diam-diam kusimpan BH dan CD di dalam rak mobil tanpa penetahuan DINA.
Gaunnya yang tergulung dipingang membuat tubuh bagian atas maupun bawah DINA tidak tertutupi terlihat mengairahkan.
“Enak nggak main kayak gini?”, tanyaku sambil memeluknya dari belakang.
“Enak sih…tapi dag dig dug juga”,jawabnya malu-malu.
“Kalau nggak enak, nggak mungkin sampai banjir…”,godaku
“Sensasinya bikin banjir hi..hi..hi..”,jawabnya sambil tertawa kecil.
“Karena mainnya diluar seperti ini yah?”,tanyaku.
“Iya mungkin yah, tapi takut juga ada yang lihat tapi ngimana gituu”,jawabnya
“Takut tapi enak yah?”,tanyaku
“Iya…takut tapi enak”,jawabnya sambil malu-malu.
“Kalau ada yang lihat, emangnya neng takut kenapa?”,tanyaku.
“Takut dong, nanti kalau ada yang sangek lihat body DINA yang bahenol, lalu DINA diperkosa ngimana? ”, tanya nya genit.
“Kan ada abang jagain neng…”,godaku
“Iya kalau yang datangnya rame, abangnya dipukul pingsan lalu neng di perkosa rame-rame, bisa pingsan neng”,jawabnya sambil tertawa kecil dengan wajah manja.
“Tenang sinikan nggak sembarang orang bisa masuk, paling DION ama kawan-kawannya. Neng mah kuat nafsunya…ngak bakal pingsan…ha..ha..ha..”, candaku.
“Kan gawat juga kalau DION ama kawan-kawannya. Jadi maksud abang para pemerkosanya yang pingsan hadapin neng…abang terlalu nih..”.ujarnya genit sambil mencubit lenganku.
“Kalau DION yang datang, kan neng bisa ukurin sekalian, daripada penasaran”,kataku sambil tertawa.
“Gede tapi kalau nggak kuat dan servisnya kurang pandai juga sia-sia”, ujarnya
“Kok tahu kalau punya DION gede? “, godaku
“Kan abang yang bilang tadiiiii”,jawabnya sambil kembali mencubit lenganku.
“Kalau punya abang ngimana cukup gede dan panjang nggak? Servis bagus nggak?”,tanyaku
“Lumayan gede dan panjang punya abang, servis oke banget….daya imajinasi abang yang tinggi…penuh sensasi…hi..hi..hi…gelo…”, jawabnya genit.
“22 cm dibilang hanya cukup gede dan panjang…maunya yang seberapa baru puas neng? kan neng suka yang penuh sensasi dan gelo…”, godaku
“Semakin besar dan panjang, semakin bagus…hi…hi…hi…Makanya abang hebat karena penuh sensasi dan gelo”,jawabnya manja.
“Kalau semakin banyak, semakin bagus nggak?”, godaku
“Selama neng masih sanggup….yah bagus-bagus aja hi…hi..hi…”,jawabnya genit
“Super girl mah tak ada lawaaan”, godaku dan kami berdua pun tertawa.
“Bang minta air dong, neng haus”,pintanya.
“Oke bentar abang ambilin”,jawabku
Dan aku kemudian menuju mobil untuk mengambil minuman mineral, saat mengambil minuman terlihat olehku Camcoder yang tergeletak di jok belakang, tiba-tiba aku punya ide.
“Nih minumannya sayang..”,sambil kuserahkan minuman mineral ke DINA.
DINA mulai meneguk air mineral yang kuberikan, sementara aku berdiri di depannya sambil mulai memfoto dirinya yang telanjang.
“Iiiih abang, kok foto-foto neng”,ujarnya agak terkejut.
“Soalnya neng seksi dan hot, cocok jadi foto model porno ha..ha..ha…”,pujiku sambil tetap memfoto dirinya.
DINA pun sibuk menutup wajah nya.
“Ngak apa-apa neng, kan buat koleksi kita aja”,sambil berusaha melepaskan tangannya dari wajahnya.
“Nanti abang kasih lihat orang lagi”,protesnya.
“Ngak sayang, tenang aja”,rayuku
“Awas yah kalau kasih orang lain lihat”,katanya
“Percaya deh, untuk abang lihat sendiri kok”,jawabku
Setelah beberapa saat aku berusaha menyakinkan DINA, akhir nya DINA pun tidak keberatan aku mengambil foto dan video dirinya.
DINA pun mulai bergaya vulgar di depan kamera dan akupun mulai memfoto dan memvideo dirinya. DINA sangat berani dalam bergaya, setiap gaya yang aku minta pasti dia lakukan dan akupun puas mengambil foto tubuh maupun memeknya. Setelah puas berfoto-foto ria, kamipun duduk kembali.
“Masih capek nggak?”,tanyaku
“Sudah nggak, napa sayang?”,tanya nya
“Minta jatah dong”, pintaku sambil tersenyum.
“Oh sayang mau minta jatah…hi..hi..hi..”,ujarnya sambil tertawa.
“Iyalah…kan tadi abang servis DINA…sekarang gantian DINA servis abang”,jawabku.
“Oke sayang…kirain abang nggak mau jatah hi..hi..hi..”,ujarnya sambil tertawa kecil.
DINA kemudian mulai melepaskan pakaianku dan menyuruhku untuk berbaring di tikar, setelah aku berbaring DINA kemudian mendekat dan dengan lembut tangannya mulai menggocok kontolku, setealah menggocok kontolku DINA mulai menghisap kontolku. Isapan DINA memang betul-betul enak, diantara semua pacarku memang DINA paling hebat dalam masalah sex, sebelum DINA beraksi aku sudah menyiapkan Camcoder ditanganku untuk merekam aksinya.
Walaupun DINA tahu kalau aku sedang memvideo dirinya, tapi DINA tidak marah, bahkan DINA terlihat bergairah dan sesekali tersenyum melihat ke kamera.
Sambil mengelus-ngelus rambutnya, aku menikmati hisapannya.
Setelah puas, aku meminta DINA untuk merubah posisi. Dengan Camcoder ditangan kiriku, tangan kananku mulai meraba-raba tubuhnya, DINA menutup matanya menikmati belaianku. Kuremas-remas toketnya, setelah puas meremas toketnya, kuletakkan Camcoder dengan posisi merekam di atas tikar dan terarah diantara belahan pahanya.
Kubuka kedua be;ah pahanya sehingga telihat jel;as memeknya. Ku buka belahan memeknya dengan jariku selama beberapa detik, agar dapat terlihat jelas dan terekam kamera. Jariku mulai bermain pelan di lobang memeknya, setelah puas memainkan memeknya, aku kemudian berbaring diantara kedua pahanya dan mulai menjilati memeknya. Kumainkan lidahku didalam lobang memek DINA dan sesekali kumasukan jari-jariku ke dalam memeknya, kutarik pantatnya agar mendekati camera sehingga memeknya yang basah terekam jelas.
Aku buka sedikit memeknya dan kujilati dengan ganas, terasa cairan asin dan harum dari lobang memeknya membasahi lidahku. DINA semakin kelojotan. Pantatnya semakin naik turun.
“Ooooooohhh…sssshhhhh…aaaaaaaaaahhhhhhh”, DINA meracau tak karuan.
Tanganku kini meremas kedua toketnya. DINA kelojotan tak karuan, kepalanya menggeleng geleng ke samping. Tangannya kini menekan kepalaku ke memeknya, agar aku tidak berhenti menjilati memeknya. Aku terus menjilatinya dengan ganas. Ku mainkan clitorisnya dengan lidahku dan kusedot cairan yang membasahi memeknya. Sambil menjilati memeknya, tanganku ku mulai bermain disekitar lobang memeknya. Perlahan-lahan kumasukkan jari tengahku ke dalam lobang memeknya dan kemudian perlahan-lahan kukeluarkan. Sambil jariku mengobok-obok memeknya, ku lebarkan kedua belah pahanya sehingga terlihat dan terekam jelas jariku mengobok-obok memeknya yang basah.
Sambil tetap memainkan jariku di memeknya, aku beranjak merubah posisi agar DINA bisa mengulum kontolku. Dengan posisi miring, kuarahkan kontolku ke mulutnya. DINA memang sangat ahli dalam mengulum kontol dan perlu diakui kuluman DINA paling enak dibandingkan semua mantan pacarku. Selain kulumannya yang enak, tubuh DINA juga bagus dan yang paling membuatku bernafsu adalah dibalik wajahnya yang manis dan lugu DINA memiliki sifat yang liar dan nafsu birahinya sangat tinggi.
"Sayang pinter banget deh ngulum kontol, neng punya bakat terpendam", godaku.
DINA hanya tersenyum sambil memaju mundurkan kepalanya menikmati kontolku. Mataku meram melek menikmati kulumannya, kubelai rambutnya sambil menikmati isapan dikontolku. Kuraih camera yang terletak diantara kedua belah pahanya dan kualihkan sorotan kamera ke arah wajah DINA yang sedang menggulum kontolku. Terlihat jelas wajah manis dan lugu nya yang sedang menikmati kontolku. Setelah beberapa saat menikmati kulumannya, timbul ide dibenakku.
Sambil memindahkan kamera ke tangan kiriku dan kutarik kontolku dari mulutnya dan kemudian berdiri dan berjalan ka arah mobil. Setelah mengambil kantong buah dimobil, aku beranjak duduk disamping DINA dan ku lebarkan ke dua kakinya, sehingga terlihat jelas memeknya yang basah diantara kedua belah pahanya. Sambil tetap merekam, akupun berusaha memancing keluar sifat liar yang terpendam dalam dirinya.
“Berani lawan 2 kontol nggak? Ayo jawab”, sambil tanganku mengengam mentimun yang tadi pagi dibeli DINA.
“Berani dong, siapa takut?”,jawabnya dengan wajah manja sambil meraih kontolku dan diarahkannya ke mulutnya.
“Ayo, lebarin kaki ama lobang memeknya”, sambil kuarahkan timun ke belahan memeknya.
DINA pun melebarkan kakinya dan membuka belahan memeknya dengan kedua jarinya.
Memeknya yang dihiasi oleh bulu-bulu tipis serta lobang memek yang merekah seakan menantangku. Ku dekatkan timun yang kupegang ke lobang memeknya.
Lobang memeknya yang merah dan berlendir terlihat jelas olehku, ku masukkan pelan-pelan dan kumainkan kepala timun di lobang memeknya.
“Oh…oh…..ooh”,desahnya perlahan.
Semakin lama, semakin banyak lendir yang keluar dari lobang memeknya, ku masukkan lebih dalam timun yang besar dan panjang itu ke lobang memeknya. Semakin lama timun yang ku pegang semakin basah oleh cairan memeknya dan semakin mudah untuk keluar masuk lobang memek DINA. Sambil menikmati kuluman di kontolku, kupercepat gerakan tanganku yang memainkan timun, keluar masuk lobang memeknya,
“OH…oh…..oh….”,jeritnya semakin kencang, sambil kedua tangannya meremas kedua toketnya.
Sekitar 5 menit, lobang memeknya kugempur dengan timun yang berada digengamanku, dan DINA mulai berkeringat dan berdesah kencang, tiba-tiba tubuh DINA menggejang dan lobang memeknya mengeluarkan banyak cairan, cairannya sampai keluar membanjiri luar lobang memeknya.
“OOOOH….OOOOH….OOOOOH”,teriaknya memecahkan kesunyian pada sore hari itu dan menjadi pertanda DINA mencapai puncak kenikmatan.
Terlihat wajah DINA yang kecapean dan suara nafasnya yang tersengal-sengal, ku rekam wajahnya dan tubuhnya untuk mengabadikan momen tersebut.
Kuarahkan kamera ke pepohonan sekeliling kami dan kemudian ku arahkan kembali ke wajah dan tubuhnya yang penuh keringat. Setelah puas merekam ekspresi wajahnya dan tubuh bugilnya, kamera aku arahkan ke selangkangannya yang dimana lobang memeknya masih tertancap oleh timun tadi. Perlahan-lahan ku tarik keluar timun itu dari lobang memeknya, terlihat bekas bulatan timun masih membekas dilobang memeknya.
Kubiarkan beberapa saat, setelah nafasnya mulai teratur aku pun melebarkan kedua kaki nya dan mulai mengambil posisi untuk mengentotnya.
Ku gesek-gesek pelan kepala kontolku pada belahan bibir memeknya yang masih basah.
Kontolku yang besar sudah amat keras dan tegang. DINA benar-benar kecapean dan pasrah tanpa bisa berbuat apa-apa. Kepala kontolku mulai kutekan masuk ke dalam lobang memeknya.
Perlahan-lahan ku masukan kepala kontolku ke dalam lobang memeknya, sementara sebelah tanganku meremas toketnya. Kemudian ku kecup dan jilat toketnya, setelah puas dengan toketnya akupun kemudian melumat bibirnya dan memainkan lidahku di dalam mulutnya yang mungil.
Sambil kulumat bibirnya, perlahan-lahan kutekan kontolku agar lebih masuk ke dalam lobang memeknya, sampai kepala kontolku masuk seluruhnya ke lobang memeknya. Lobang memeknya menjadi sangat basah, dengan sekali dorong batang kontolku masuk ke dalam lobang memeknya. Gerakan ini membuatnya terkejut karena batang kontolku telah masuk sebagian ke dalam lobang memeknya.
“Jleebb...”, kontolku yang cukup besar dengan panjangnya 22 cm dan diameter 3,5 cm masuk ke lobang memeknya. Walaupun sebelumnya lobang memeknya sudah aku gempur dengan timun yang cukup besar tetapi aku masih agak kesulitan memasukan seluruh kontolku ke lobang memeknya. Dinding memeknya terasa menekan dan memijat batang kontolku yang besar. Setelah beberapa saat akhirnya hampir seluruh batang kontolku berhasil masuk ke dalam lobang memeknya, dan perlahan-lahan kupompa keluar masuk kontolku.
“Ah.....OOOO”,teriaknya saat batang seluruh batang kontolku berusaha menerobos masuk ke dalam lobang memeknya.
Sodokan kontolku membuat lobang memeknya terasa mengembang dan sedikit perih. Seluruh kontolku sudah berada di dalam lobang memeknya dan selanjutnya aku mulai menggerakkan batang kontolku masuk dan keluar lobang memeknya. Perasaan nikmat mulai menjalar ke seluruh tubuhku, terasa kulit batang kontolku digesek oleh dinding lobang memek nya.
“Ssshh… ssshh… aahh… oooh…ooh… eennaak… eennaak…bang…. !” rintihan kenikmatan keluar dari mulu DINA
DINA menutup matanya dan mulai menikmati kontolku yang keluar masuk, setelah beberapa saat memberikan waktu memeknya menyesuaikan kontolku, kudorong kontolku dengan kuat dan cepat, kontolku menerobos masuk lebih dalam lagi dan DINA menjerit karena merasa sakit pada bagian dinding lobang memeknya yang sebelumnya baru dihajar oleh sebuah timun dan sekarang kembali dihajar oleh batang kontol yang besar.
“Aadduuhh… saakkiiitt...sayang”, DINA meratap dan kedua tanganku mencoba mendorong badanku, tapi sia-sia saja.
Kucium bibirnya dan tanganku yang lain mengelus-elus kedua toketnya untuk menutupi teriakan dan menenangkannya. Tanganku yang lain menahan bahunya sehingga dia tidak dapat berkutik. Badannya hanya bisa menggeliat-geliat dan pantatnya berusaha untuk menghindari tekanan kontolku. Tetapi karena tanganku menahan pundaknya maka DINA tidak dapat menghindari kontolku masuk lebih dalam ke lobang memeknya. Rasa sakit terlihat di wajahnya, aku biarkan kontolku diam beberapa saat agar lobang memeknya dapat menyesuaikan dengan kontolku yang besar.
“Lobang memek DINA masih perih bang, gara-gara timun tadi”, katanya dengan memelas, tapi aku hanya tersenyum sambil mengelus-elus rambutnya kepalanya.
“Katanya super girl….katanya sanggup lawan 2 orang, masa kalah?”, godaku
“Bukan kalah, kan abang langsung main hajar, nggak kasih DINA istirahat… ”. Jawabnya sambil cemberut.
“Namanya juga 2 lawan 1, harus dihajar gantian. Kalau istirahat dulu berarti 1 lawan 1”, kataku sambil memaju mundurkan pantatku perlahan-lahan.
“Kontolnya kan Cuma 1, mana ada dua?”, jawabnya genit
“Ini satunya”, jawabku sambil memperlihatkan timun yang tadi menghajar lobang memeknya.
“Itukan timun, bukan kontol asli. Timun kan keras, jadi sakit memeknya DINA ”, jawabnya agak jengkel.
“Kalau dua kontol asli berani?”, tanyaku
“Berani lah, siapa takut hi hi hi”, jawabnya genit
“Abang ada rekam loh, sebagai bukti”, kataku sambil menyorot kamera ke wajahnya.
“Biarin aja, emang abang tega lihat DINA dientot laki-laki lain?”, tanyanya dengan wajah agak serius.
“Tega aja, kalau DINA juga pengen”,jawabku
“Masa sih tega? Kan bukan DINA yang pengen”, godanya sambil menjulurkan lidah.
“Abang yang pengen tapi kan DINA juga pengen, benar nggak?. Kalau menurut DINA kira-kira enak nggak di keroyok dua laki-laki?”, godaku
“Ehm….nggak lah.. abang yang pengen…abang gelo. Enak mungkin, double mungkin enaknya hi..hi..hi..”,jawabnya dengan wajah agak malu-malu.
“Enggak apa? Nggak nolak?”, godaku sambil menjilati susunya
“Iya…nggak nolak kalau besar dan panjang hi..hi..hi”, jawabnya sambil tertawa genit
“Oke yah…ini abang rekam jadi bukti, jadi nanti abang nggak disalahkan. Nanti DINA bilang abang yang jahat, padahal DINA yang pengen”, kataku pura-pura serius dan secara tanpa aku sadari nafsu birahiku menjadi meningkat.
“Jahatlah…abang mau keroyok DINA…….tega…..”, jawabnya manja sambil berpura-pura memasang wajah sedih.
“Pokoknya DINA sudah mau, tinggal tunggu tanggal mainnya”, jawabku sambil mengarahkan kamera ke lobang memeknya dan perlahan-lahan memaju mundurkan pantatku.
“Hik,,,hik,,,hik,,,abang jahat…….tega…..”, jawabnya manja sambil kembali berpura-pura memasang wajah sedih dan kemudian mengerang manja serta tersenyum genit menatapku.
Entah kenapa aku merasakan semakin bernafsu dan bergairah setelah pembicaraan singkat tersebut.
Sepertinya pembicaraan tersebut tidak hanya membuat aku bergairah tetapi DINA juga ikut bergairah. Aku merasakan lobang memeknya yang tadinya sempit sepertinya agak membesar dan basah, kontolku yang tadinya terjepit menjadi agak leluasa bergerak. DINA mulai mengatur nafas dan menutup matanya, aku mulai memainkan pinggulku maju mundur sehingga kontolku keluar masuk memompa lobang memeknya.
Lobang memeknya semakin basah dan badannya mulai berkeringat, sedangkan dari mulutnya megeluarkan desahan suara menikmati permainanku.
“Ssshh… ssshh… ooohh… ooohh…”, desah DINA pelan.
“Jleb…jleb…jleb… jleb…jleb….”,suara kontolku keluar masuk lobang memeknya yang basah
Kupercepat gerakan pinggulku, kuremas kedua toketnya dan kemudian kupeluk erat tubuhnya sambil pinggulku bergerak cepat menghentak tubuhnya. Kuhentak dan kutekan kontolku sedalam-dalamnya ke lobang memeknya berulang-ulang kali. Dengan wajah terpejam DINA menikmati keluar masuk kontolku di lobang memeknya, kemudian dia meraih jariku, memasukkan ke mulutnya dan menghisap jariku seperti menghisap kontol.
Setelah 5 menit DINA masih bertahan terhadap gempuranku, ku cabut kontolku dan aku memintanya merubah posisi. Dengan posisi berlutut, kuarahkan kontolku ke lobang memeknya DINA yang nungging di depan ku. Kugempur lobang memek DINA dengan keras dari belakang, ku jambak rambutnya dan kuremas toketnya.
“Oh…oh.,.oh,,,”,jeritan DINA saat kontolku menghujam lobang memeknya
Kubaringkan kembali tubuhnya dan kubelutut kembali diantara kedua belah pahanya , ku lebarkan kedua kaki nya dan kuarahkan kembali kontolku ke lobang memeknya. Ku minta DINA menyibak balahan memeknya dengan kedua jarinya, kemudian ku tekan masuk batang kontolku sampai masuk seluruhnya ke dalam lobang memeknya.
Dengan mata yang masih terpejam, diraihnya jariku dan dihisapnya seperti menghisap kontol yang lain.
Sambil merekam bentuk tubuh dan ekspresi wajahnya saat itu, aku tak berhenti memompa kontolku keluar masuk lobang memeknya.
“Jleb…jleb…jleb… jleb…jleb….”,suara kontolku yang keluar masuk lobang memeknya semakin terdengar nyaring.
“Oh…oh.,.oh,,oh.,.oh,,oh.,.oh,,,”,jeritan DINA semakin nyaring saat lobang memeknya dihunjam kontolku.
Dan tiba-tiba DINA memelukku tubuhku dengan kencang, toketnya dan puting nya mengeras. Tubuhnya bergetar hebat dan jari-jarinya mencengkram pundakku. Tubuhnya kemudian bergetar, mengejang, meronta di bawah tekanan tubuhku. DINA mengalami orgasme yang dahsyat dan aku merasakan ledakan cairan kenikmatan dari lobang memeknya, kurasakan hangatnya cairan yang memenuhi lobang memeknya. Terasa tubuhnya mengejang dan tak lama kemudian terasa terhempas lemas tak berdaya. Di atas tikar, DINA tergeletak lemah dengan kedua tangan yang terentang dan kedua kaki terkangkang lebar tanpa sehelai pakaianpun, kutarik kontolku dari lobang memeknya, terlihat cairan lendir kenikmatan mengalir keluar dari lobang memeknya yang merekah merah.
Melihat keadaannya, aku semakin terangsang. Ku arahkan kembali kontolku ke lobang memeknya ku tekan pinggulku kuat-kuat sehingga seluruh batang kontolku terbenam kedalam lobang memeknya. DINA hanya bisa menggeliat lemah saat ku entot, terasa batang kontolku mengesek-gesek dinding memeknya yang basah.
Batang kontolku semakin mengeras , gerakan-gerakan pinggulku makin cepat menekan tubuhnya, DINA mengerakan pantatnya maju mundur mengimbangi gerakan entotanku yang semakin cepat. Gesekan batang kontolku semakin cepat mengesek dinding memeknya, kurasakan kenikmatan semakin memuncak dan akan meledak pada diriku, kemudai kutekan sedalam-dalamnya kontolku ke dalam lobang memeknya.
”ooooh.....ooooh…oooooh”,aku mengerang keras saking nikmatnya. Terasa olehku, kontolku akan memuntahkan lahar panas.
“croooot…..crooot….crooot…”,kontolku berkali-kali menyemburkan lahar panas di dalam lobang memek DINA.
“oohhh...ahhhh....aaah………aaaah”, jerit DINA sambil memeluk erat tubuhku dan kedua kakinya menjepit keras pinggulku sehingga kontolku tertanam semakin dalam di lobang memeknya.
Setelah beberapa menit tertelap tanpa sehelai benang menutupi tubuh kami, akupun mulai membuka mataku. DINA dengan tubuh penuh keringat dan nafas yang tersengal-sengal masih memeluk eratctubuhku, kebelai rambutnya dan ku kecup keningnya. Kedua kakinya yang melingkar kencang dipinggangku mulai mengendur, perlahan-lahan kedua kakinya dilepaskan dari pinggangku. Sambil membelai rambutnya, ku cium pipinya.
“Puas neng?”, tanyaku sambil membelai rambutnya.
“Puas bang”,jawabnya manja.
“Capek nggak? Masih sanggup?”, godaku.
“Lumayan, Masih sanggup ”, jawabnya genit
“Ampun DJ, benar-benar harus 2 lawan 1 baru bisa ngalahin neng”, godaku.
“Hi…hi…hi…Dua belum tentu bisa menang”,jawabnya genit.
“Ampun….ha…ha..ha…”,aku dan dia pun tertawa dengan posisi tubuhku masih diatas tubuhnya.
Setelah beberapa menit beristirahat, kutegakkan tubuhku kemudian kuambil kamera yang tergeletak disamping kami. Kurekam wajahnya yang tersenyum manja dan tubuhnya yang penuh keringat, kemudian kuarahkan kamera ke bawah menuju memeknya. Ku tarik pelan-pelan kontolku dari lobang memeknya, terlihat lobang memek DINA yang basah merah menggangga dari balik kameraku. Ku sibak bibir memeknya dengan kedua jariku dan terlihat lobang memek DINA dipenuhi cairan spermaku. Kuminta DINA melebarkan kedua kakinya, kumasukkan jari tengahku dan ku congkel keluar cairan sperma dari memeknya. Setelah puas memainkan lobang memeknya, akupun beranjak menuju ke mobil untuk mengambil air mineral dan tisu. Ku minta DINA untuk berjongkok agar sperma yang di dalam memeknya bisa mengalir keluar dengan cepat dari lobang memeknya. Kutumpahkan air mineral ke tanganku sedikit dan ku basahkan memeknya dengan air di telapak tanganku, kemudian jari tengahku ku masukkan ke lobang memeknya untuk membantunya membersihkan spermaku yang terdapat di dalam lobang memeknya. Setelah bersih dari spermaku, kuberikan tissu untuk mengeringkan sisa-sisa air di memeknya, kemudian DINA mengambil gaunnya dan mengenakannya kembali. Setelah mengenakan gaunnya, DINA seperti kebingungan mencari sesuatu.
“Cari apa neng?”, godaku sambil kembali mengenakan pakaianku.
“Cari Bh ama Cd neng, kok hilang yah bang???”, katanya kebingunggan
Akupun tertawa, karena Bh dan Cdnya sudah kusembunyikan di dalam mobil.
“Ada kok, sadah di simpan dalam mobil”, jawabku. Diapun tersenyum mendengar jawabanku.
“Bawa sini dong bang, masa neng nggak pakai BH ama CD pulang???”,mintanya sambil tersenyum genit.
“Ngk usahlah, kan Cuma kita berdua di mobil”, jawabku sambil mengandeng tangannya ke dalam mobil.
“Nanti, kalau sampai dirumah baru abang kasih neng”, godaku sambil memeluk pinggangnya yang ramping.
Kemudian kamipun beranjak pulang, saat melewati gerbang aku melambaikan tangan ke DION untuk berpamitan. Dalam perjalanan pulang, kusibak gaun DINA. Terpampang jelas memek DINA yang tidak mengenakan CD dibalik gaunnya, ku tarik tubuhnya mendekat dan jariku tangan kiriku merayap masuk ke belahan pahanya yang putih.Ku sibak belahan memeknya dna ku masukkan jariku kedalam lobang memeknya dan akupun mulai mengobok-obok memeknya dengan jariku sambil mengendarai mobil, DINA pun melebarkan kedua kakinya agar aku lebih mudah memainkan jariku di dalam lobang memeknya. Akhirnya kami tiba di rumahnya, kuparkir mobilku dihalaman rumahnya. DINA tidak langsung turun dari mobil tetapi dia menatapku seakan memintaku untuk menyelesaikan permainanku. Kutarik tubuhnya mendekat, tangan kananku yang telah terbebas dari stir menyelinap masuk ke dalam belahan pahanya. Kurasakan jariku menyentuh belahan memeknya yang basah, ku sentuh belahan memeknya dengan lembut dengan jariku, kemudian kumasukkan jariku ke dalam lobang memeknya. Tangan kiriku masuk ke balik gaunnya dan mulai meremas kedua toketnya, sementara jari tangan kananku mengobok-obok lobang memeknya. Ransangan pada toket dan lobang memeknya membuat DINA tidak dapat bertahan lama, setelah bermain selama 5 menit akhirnya, tubuh DINA menggeras dan cairan hangat menyemprot keluar dari dalam lobang memeknya sampai membasahi kursi mobilku. Setelah BH dan CD ku kembalikan padanya, ku belai rambutnya dan ku kecup keningnya kemudian aku pun pamit untuk pulang.
Setelah tiba dikontrakan aku langsung mandi, selesai mandi kusimpan Camera ku yang berharga didalam lemari dan kemudian aku pun beristirahat.
Hari itu aku dan DINA sama-sama merasakan sensasi pengalaman berbeda dan hari itu juga menjadi lompatan pertama pertualangan kami.
Bersambung….
Rasa kecewa dan amarah terhadap kebohongan DINA yang tersimpan dalam hatiku. membuatku berubah dan perubahan itu aku rasakan pada fantasi sexku.
Aku mulai tertarik dengan Eksibisionis, MMF threesome, dan Duoble penetration.
Terkadang aku berkhayal mengentot DINA dengan laki laki lain dan khayalan itu membuatku sangat bernafsu dan terangsang.
Sudah 2 bulan aku dan DINA berpacaran dan setiap hari minggu biasanya kami jalan-jalan dengan mobil. Kali ini aku mengajak DINA berpiknik dan sambil makan rujak di sebuah tanah perbukitan milik BOS ku. Layaknya hampir semua gadis sunda, DINA sangat menyukai rujak dan pada pagi harinya DINA telah membeli buah manga, jambu, timun dan telah menyiapkan bumbu rujak untuk kami bawa hari ini.
Karena lahan pribadi maka orang tidak dikenal tidak diperbolehkan masuk ke lokasi tersebut, sebagai tangan kanan BOS, pastinya para penjaga mengenaliku dan memperbolehkanku masuk ke lokasi tersebut. Ke tiga penjaga langsung membukakan gerbang saat melihat mobilku mendekat.
“Aman semua?”,tanyaku.
“Aman bos”, jawab DION yang merupakan kepala keamanan disana.
“Bagus, jaga yang benar”,perintahku.
“Siap Bos”, jawab DION, sambil mencuri pandang ke arah DINA.
DION walaupun hanya seorang penjaga tetapi memiliki tubuh besar tegap dan wajah ganteng dan berkulit putih. DION lahir di Timur leste, orang tua nya memiliki darah portugis sehingga memiliki wajah orang bule , saat timur leste merdeka DION mengganti warga negara nya menjadi warga negara Indonesia. Walaupun memiliki wajah ganteng DION masih bujangan seperti aku.
“Permisi yah pak”, ucap DINA lembut, sambil melirik DION.
“Silahkan Bu”, balas DION dan kawan-kawan.
Setelah agak jauh dari gerbang, DINA bertanya padaku.
“Itu penjaganya bule yah bang?”, tanya DINA
“Iya, Orang portugis. Ganteng yah”, jawabku sambil mengoda DINA.
“Ganteng sih”, jawabnya.
“Ganteng dan panjang”, godaku
“Panjang apa nya?”, tanya nya sambil ketawa kecil dan mecubit pahaku.
“Kontolnya dong”,jawabku sambil tertawa. DINA pun ikut tertawa.
“Lebih panjang mana dengan punya abang?”, tanyanya genit
“Nggak tahu juga yah, harus diukur dulu”, kataku
“DINA jadi wasit, lihat punya siapa lebih panjang”, sambungku sambil mengodanya.
“Takuuut…ah....jadi wasit”,jawab DINA manja
“Kok takut jadi wasit?”, godaku lagi
“Takut wasitnya dikeroyok seperti nasib wasit sepakbola”, jawabnya sambil tertawa.
“Kalau cuma berdua sih DINA masih kuat”,godaku
“Kan gede-gede pentungannya, DINA bisa babak belur”,jawabnya tertawa manja
“Tapi kan suka yang gede kan?”, ejekku.
“Iya sih, enak yang gede”, jawabnya manja
“Kalau ini cukup gede nggak?”, tanyaku sambil menggambil salah satu timun yang ada dikantong.
”Itu kecil, yang ini baru cukup gede tapi masih kalah gede dengan punya abang”,jawab DINA sambil mengambil 2 timun yang lebih besar dan panjang dari kantong.
“DINA nih tamak, sudah mau yang gede…maunya dua”, godaku, sambil membayangkan dan mulai terangsang.
“DINA kan super girl, kata abang”, jawabnya sambil tertawa manja.
“Iya, berat kalau lawan DINA sendirian”,kataku sambil tertawa kecil.
“Lalu mau main keroyokan yah?”, tanya DINA genit.
“Kalau boleh, suapaya bisa ngalahin DINA”, jawabku
“Belum tentu menang kalau keroyokan”, jawabnya sombong
“Eh nantangin, awas tunggu tanggu tanggal mainnya”,jawabku sambil tersenyum.
“Siapa takut…..weks”,Jawabnya sambil menjulurkan lidahnya ke arahku.
Perlu aku akui DINA memang sangat kuat dalam ngeseks dan aku sering kewalahan melayani nafsu birahinya.
Tidak terasa, jam sudah menunjukan hampir pukul 3 sore, cuaca yang semula panas sekarang mulai sejuk.
Tiupan Angin dingin perbukitan menerpa wajah kami saat jendela kaca mobil dibuka. Ku kendarai mobil ke arah pinggir bukit yang penuh dengan pohon rindang, pemandangan matahari seakan akan tengelam ke dalam lautan membuat semakin indah pemandangan saat itu. Kulihat sekeliling tak ada seorangpun selain kami berdua, ku pakirkan mobil di bawah pohon rindang kemudian mesin mobil kumatikan. Ku buka pintu mobil dan keluar dari mobil, kemudian aku berjalan ke belakang mobil untuk mengambil tikar piknik yang ada dibagasi mobil. Ku hamparkan tikar disamping mobil kami, kemudian aku duduk dan kusandarkan badanku ke mobil, kulihat DINApun ikut turun dari mobil sambil berjalan kearahku dan kemudian duduk disampingku.
Layaknya seorang gadis, DINA sangat senang berfoto, oleh karena itu aku sudah menyiapkan camcoder milikku, karena pemandangannya bagus kamipun mulai berfoto-foto dan membuat video disana.
Setelah selesai berfoto-foto, kamipun duduk kembali di tikar, kurangkul tubuhnya, disandarkan kepalanya di pundakku. Sambil berpelukan, kami bercanda dan menikmati terpaan angin, matahari tengelam dan birunya laut di hadapan kami.
DINA terlihat sangat cantik dan sexy saat memakai long dress/gaun bermotif batik, gaunnya yang panjang ditiup angin seakan anginpun ingin menggodanya. Tiupan angin membuat gaunnya tersikap ke atas sehingga terlihat celana dalam putih munggil berenda, DINA tertawa kecil dan menahan singkapan gaunnya yang tertiup angin.
Kukecup pipinya dengan lembut, ku belai pipinya dan kemudian kucium bibirnya yang munggil. Lidahku dan lidahnya mulai bermain menambah sensasi ciuman kami. dan kusenderkan badanku ke pohon dibelakangku, kutarik DINA agar duduk didepanku dan kepeluk dari belakang, kukecup belakang telingganya, wangi rambut dan tubuhnya menerpa hidungku.
“Ah...ah..”, desah suara DINA menahan geli dan nikmat.
“Neng cantik dan seksi sekali hari ini”, godaku
Aku biasa memanggil DINA dengan sebutan Neng (sebutan untuk gadis sunda) ataupun sayang, sedangkan DINA biasa memanggilku dengan kata abang atau sayang.
“Masa sih sayang?”,tanyanya dengan tertawa kecil malu-malu penuh mengoda
Kupeluk dekat tubuhnya dari belakang, sambil kucium bibirnya yang mungil, keduatanganku mulai meremas-remas kedua toket nya dari luar gaun yang dikenakannya. Kedua tanganku mulai berusaha melepaskan BH yang digunakannya.
“Jangan sayang, nanti dilihat orang”, ucapnya manja.
“Tenang neng, ngak ada yang lihat kok”, kataku menenangkan dirinya sambil kedua tanganku meremas-remas toketnya.
DINA pun mulai mendesah manja menikmati remasan pada toket nya dan tersenyum genit memandangku.
Karena tidak ada protes dari DINA, akupun mulai melancarkan seranganku yang berikutnya, tanganku mulai melepaskan BH nya.
Sekarang terlihat jelas bentuk kedua gunung DINAyang putih dan indah dibalik gaunnya.
Sambil duduk beralas tikar dan bersandar dimobil, aku memeluk DINA dari belakang.
Kucium lehernya dan kedua tanganku meremas-remas toketnya.
Sambil meremas toketnya, kucium bibirnya yang mungil, kumainkan lidahku di dalam mulutnya.
Kuturunkan gaun bagian atas DINA sampai sepinggang sehingga tubuh DINA bagian atas tidak ditutupi oleh gaunnya, sekarang kedua toket DINA terlihat jelas.
Kurebahkan tubuh DINA ditikar, kucium dan kusedot toketnya sambil sebelah tanganku mulai turun membelai pahanya yang putih mulus.
DINA yang menutup matanya mulai mendesah menikmati belaianku dan kecupanku.
Tanganku yang membelai pahanya mulai naik mengulung gaunnya ke atas pinggangnya, sehingga tubuh bagian atas dan bawah DINA tidak tertutupi oleh gaunnya.
Sekarang CD putih mungil yang menutupi memeknya terlihat jelas.
Sambil kujilati putting susu nya, tangankumeremas toketnya kemudian perlahan-lahan turun membelai perut nya dan kemudian masuk ke balik CD nya.
Jari-jari ku mulai menyentuh bulu-bulu halus memeknya, kemudian kuarahkan jari tengahku menuju pingir lobang memeknya.
Tanpa perlu aku minta, DINA kemudian melebarkan kedua kakinya agar tanganku lebih leluasa bermain di antara pahanya.
Ku sentuh perlahan pinggir lobang memeknya dengan jari tengah ku, terasa olehku pingir lobang memeknya yang basah oleh lendir dari memeknya.
Setelah beberapa saat bermain pinggir lobang memeknya, kumasukan jari tengah ku kedalam lobang memeknya, terasa olehku jariku begitu basah oleh lendir yang didalam lobang memeknya.
Terdengar suara desahan dari mulut DINA, saat kumasukkan jari ku ke dalam lobang memeknya.
“Ah….ah…..ah……….”,desah DINA menikmati permainan jariku.
Ku obok-obok lobang memeknya dengan jariku.
Sambil menjilati dan mencium teteknya kepercepat gerakan jariku didalam lobang memeknya.
Rasa nikmat permainan jariku dilobang memeknya membuat DINA mulai mengerang dan menjambak rambutku.
Semakin kuat erangannya maka semakin kupercepat gerakan jariku dalam lobang memeknya.
Tiba-tiba tubuh DINA mengeras dan bergetar.
Terasa olehku begitu banyak cairan keluar dari lobang memeknya dan membasahi jariku.
Sambil memeluk tubuhku tubuh DINA bergetar beberapa saat.
Setelah beberapa saat DINA membuka matanya, terlihat begitu banyak keringat membasahi tubuhnya dan kemudian dia tersenyum puas.
“Enak neng? Seru kan main begini?”,tanyaku sambil tersenyum.
“Enak bang, seru tapi ngeri-ngeri sedap....takut ada yang lihat”,jawabnya manja
“Tapikan nggak ada yg lihat, muncrat yah?”,godaku
“Iya bang…muncrat..banjir..hi..hi…hi”.jawabnya malu-malu.
“Biasanya nggak muncrat sebanyak ini, kok bisa kali ini muncratnya banyak?”, tanyaku
“Sensasinya lain dari biasanya, ngeri-ngeri sedap hi…hi…hi…”,jawabnya dengan nafas yang ngos-ngosan.
Kuambil handuk kecil dari dalam mobilku kemudian kubersihkan keringat ditubuhnya.
Selesai membersihkan keringatnya kupeluk tubuhnya, kubelai rambutnya dan ku kecup dahinya.
Setelah beberapa menit istirahat nafas DINA mulai normal dan DINA mulai membuka matanya dan tersenyum manis kepadaku.
Karena lendir yang keluar banyak sekali, CD DINA pun basah oleh lendirmya.
“Dilepas yah sayang”, sambil berkata kedua tanganku mulai berusaha melepaskan celana dalam nya.
“Jangan sayang, nanti ada yang ngintip, lalu memek DINA dilihat sama orang lain bagaimana?”,tolaknya sambil menahan tanganku dan tersenyum genit.
“Berarti rejeki dia sayang he..he..he..”,jawabku sambil tertawa kecil.
“Sayang jahaaaat”,sambil mecubit tanganku.
“CD nya basah sayang…makanya dilepas aja yah”, sambil tanganku mulai melepaskan CD nya.
Setelah melepaskan CD nya aku kemudian beranjak ke mobil dan diam-diam kusimpan BH dan CD di dalam rak mobil tanpa penetahuan DINA.
Gaunnya yang tergulung dipingang membuat tubuh bagian atas maupun bawah DINA tidak tertutupi terlihat mengairahkan.
“Enak nggak main kayak gini?”, tanyaku sambil memeluknya dari belakang.
“Enak sih…tapi dag dig dug juga”,jawabnya malu-malu.
“Kalau nggak enak, nggak mungkin sampai banjir…”,godaku
“Sensasinya bikin banjir hi..hi..hi..”,jawabnya sambil tertawa kecil.
“Karena mainnya diluar seperti ini yah?”,tanyaku.
“Iya mungkin yah, tapi takut juga ada yang lihat tapi ngimana gituu”,jawabnya
“Takut tapi enak yah?”,tanyaku
“Iya…takut tapi enak”,jawabnya sambil malu-malu.
“Kalau ada yang lihat, emangnya neng takut kenapa?”,tanyaku.
“Takut dong, nanti kalau ada yang sangek lihat body DINA yang bahenol, lalu DINA diperkosa ngimana? ”, tanya nya genit.
“Kan ada abang jagain neng…”,godaku
“Iya kalau yang datangnya rame, abangnya dipukul pingsan lalu neng di perkosa rame-rame, bisa pingsan neng”,jawabnya sambil tertawa kecil dengan wajah manja.
“Tenang sinikan nggak sembarang orang bisa masuk, paling DION ama kawan-kawannya. Neng mah kuat nafsunya…ngak bakal pingsan…ha..ha..ha..”, candaku.
“Kan gawat juga kalau DION ama kawan-kawannya. Jadi maksud abang para pemerkosanya yang pingsan hadapin neng…abang terlalu nih..”.ujarnya genit sambil mencubit lenganku.
“Kalau DION yang datang, kan neng bisa ukurin sekalian, daripada penasaran”,kataku sambil tertawa.
“Gede tapi kalau nggak kuat dan servisnya kurang pandai juga sia-sia”, ujarnya
“Kok tahu kalau punya DION gede? “, godaku
“Kan abang yang bilang tadiiiii”,jawabnya sambil kembali mencubit lenganku.
“Kalau punya abang ngimana cukup gede dan panjang nggak? Servis bagus nggak?”,tanyaku
“Lumayan gede dan panjang punya abang, servis oke banget….daya imajinasi abang yang tinggi…penuh sensasi…hi..hi..hi…gelo…”, jawabnya genit.
“22 cm dibilang hanya cukup gede dan panjang…maunya yang seberapa baru puas neng? kan neng suka yang penuh sensasi dan gelo…”, godaku
“Semakin besar dan panjang, semakin bagus…hi…hi…hi…Makanya abang hebat karena penuh sensasi dan gelo”,jawabnya manja.
“Kalau semakin banyak, semakin bagus nggak?”, godaku
“Selama neng masih sanggup….yah bagus-bagus aja hi…hi..hi…”,jawabnya genit
“Super girl mah tak ada lawaaan”, godaku dan kami berdua pun tertawa.
“Bang minta air dong, neng haus”,pintanya.
“Oke bentar abang ambilin”,jawabku
Dan aku kemudian menuju mobil untuk mengambil minuman mineral, saat mengambil minuman terlihat olehku Camcoder yang tergeletak di jok belakang, tiba-tiba aku punya ide.
“Nih minumannya sayang..”,sambil kuserahkan minuman mineral ke DINA.
DINA mulai meneguk air mineral yang kuberikan, sementara aku berdiri di depannya sambil mulai memfoto dirinya yang telanjang.
“Iiiih abang, kok foto-foto neng”,ujarnya agak terkejut.
“Soalnya neng seksi dan hot, cocok jadi foto model porno ha..ha..ha…”,pujiku sambil tetap memfoto dirinya.
DINA pun sibuk menutup wajah nya.
“Ngak apa-apa neng, kan buat koleksi kita aja”,sambil berusaha melepaskan tangannya dari wajahnya.
“Nanti abang kasih lihat orang lagi”,protesnya.
“Ngak sayang, tenang aja”,rayuku
“Awas yah kalau kasih orang lain lihat”,katanya
“Percaya deh, untuk abang lihat sendiri kok”,jawabku
Setelah beberapa saat aku berusaha menyakinkan DINA, akhir nya DINA pun tidak keberatan aku mengambil foto dan video dirinya.
DINA pun mulai bergaya vulgar di depan kamera dan akupun mulai memfoto dan memvideo dirinya. DINA sangat berani dalam bergaya, setiap gaya yang aku minta pasti dia lakukan dan akupun puas mengambil foto tubuh maupun memeknya. Setelah puas berfoto-foto ria, kamipun duduk kembali.
“Masih capek nggak?”,tanyaku
“Sudah nggak, napa sayang?”,tanya nya
“Minta jatah dong”, pintaku sambil tersenyum.
“Oh sayang mau minta jatah…hi..hi..hi..”,ujarnya sambil tertawa.
“Iyalah…kan tadi abang servis DINA…sekarang gantian DINA servis abang”,jawabku.
“Oke sayang…kirain abang nggak mau jatah hi..hi..hi..”,ujarnya sambil tertawa kecil.
DINA kemudian mulai melepaskan pakaianku dan menyuruhku untuk berbaring di tikar, setelah aku berbaring DINA kemudian mendekat dan dengan lembut tangannya mulai menggocok kontolku, setealah menggocok kontolku DINA mulai menghisap kontolku. Isapan DINA memang betul-betul enak, diantara semua pacarku memang DINA paling hebat dalam masalah sex, sebelum DINA beraksi aku sudah menyiapkan Camcoder ditanganku untuk merekam aksinya.
Walaupun DINA tahu kalau aku sedang memvideo dirinya, tapi DINA tidak marah, bahkan DINA terlihat bergairah dan sesekali tersenyum melihat ke kamera.
Sambil mengelus-ngelus rambutnya, aku menikmati hisapannya.
Setelah puas, aku meminta DINA untuk merubah posisi. Dengan Camcoder ditangan kiriku, tangan kananku mulai meraba-raba tubuhnya, DINA menutup matanya menikmati belaianku. Kuremas-remas toketnya, setelah puas meremas toketnya, kuletakkan Camcoder dengan posisi merekam di atas tikar dan terarah diantara belahan pahanya.
Kubuka kedua be;ah pahanya sehingga telihat jel;as memeknya. Ku buka belahan memeknya dengan jariku selama beberapa detik, agar dapat terlihat jelas dan terekam kamera. Jariku mulai bermain pelan di lobang memeknya, setelah puas memainkan memeknya, aku kemudian berbaring diantara kedua pahanya dan mulai menjilati memeknya. Kumainkan lidahku didalam lobang memek DINA dan sesekali kumasukan jari-jariku ke dalam memeknya, kutarik pantatnya agar mendekati camera sehingga memeknya yang basah terekam jelas.
Aku buka sedikit memeknya dan kujilati dengan ganas, terasa cairan asin dan harum dari lobang memeknya membasahi lidahku. DINA semakin kelojotan. Pantatnya semakin naik turun.
“Ooooooohhh…sssshhhhh…aaaaaaaaaahhhhhhh”, DINA meracau tak karuan.
Tanganku kini meremas kedua toketnya. DINA kelojotan tak karuan, kepalanya menggeleng geleng ke samping. Tangannya kini menekan kepalaku ke memeknya, agar aku tidak berhenti menjilati memeknya. Aku terus menjilatinya dengan ganas. Ku mainkan clitorisnya dengan lidahku dan kusedot cairan yang membasahi memeknya. Sambil menjilati memeknya, tanganku ku mulai bermain disekitar lobang memeknya. Perlahan-lahan kumasukkan jari tengahku ke dalam lobang memeknya dan kemudian perlahan-lahan kukeluarkan. Sambil jariku mengobok-obok memeknya, ku lebarkan kedua belah pahanya sehingga terlihat dan terekam jelas jariku mengobok-obok memeknya yang basah.
Sambil tetap memainkan jariku di memeknya, aku beranjak merubah posisi agar DINA bisa mengulum kontolku. Dengan posisi miring, kuarahkan kontolku ke mulutnya. DINA memang sangat ahli dalam mengulum kontol dan perlu diakui kuluman DINA paling enak dibandingkan semua mantan pacarku. Selain kulumannya yang enak, tubuh DINA juga bagus dan yang paling membuatku bernafsu adalah dibalik wajahnya yang manis dan lugu DINA memiliki sifat yang liar dan nafsu birahinya sangat tinggi.
"Sayang pinter banget deh ngulum kontol, neng punya bakat terpendam", godaku.
DINA hanya tersenyum sambil memaju mundurkan kepalanya menikmati kontolku. Mataku meram melek menikmati kulumannya, kubelai rambutnya sambil menikmati isapan dikontolku. Kuraih camera yang terletak diantara kedua belah pahanya dan kualihkan sorotan kamera ke arah wajah DINA yang sedang menggulum kontolku. Terlihat jelas wajah manis dan lugu nya yang sedang menikmati kontolku. Setelah beberapa saat menikmati kulumannya, timbul ide dibenakku.
Sambil memindahkan kamera ke tangan kiriku dan kutarik kontolku dari mulutnya dan kemudian berdiri dan berjalan ka arah mobil. Setelah mengambil kantong buah dimobil, aku beranjak duduk disamping DINA dan ku lebarkan ke dua kakinya, sehingga terlihat jelas memeknya yang basah diantara kedua belah pahanya. Sambil tetap merekam, akupun berusaha memancing keluar sifat liar yang terpendam dalam dirinya.
“Berani lawan 2 kontol nggak? Ayo jawab”, sambil tanganku mengengam mentimun yang tadi pagi dibeli DINA.
“Berani dong, siapa takut?”,jawabnya dengan wajah manja sambil meraih kontolku dan diarahkannya ke mulutnya.
“Ayo, lebarin kaki ama lobang memeknya”, sambil kuarahkan timun ke belahan memeknya.
DINA pun melebarkan kakinya dan membuka belahan memeknya dengan kedua jarinya.
Memeknya yang dihiasi oleh bulu-bulu tipis serta lobang memek yang merekah seakan menantangku. Ku dekatkan timun yang kupegang ke lobang memeknya.
Lobang memeknya yang merah dan berlendir terlihat jelas olehku, ku masukkan pelan-pelan dan kumainkan kepala timun di lobang memeknya.
“Oh…oh…..ooh”,desahnya perlahan.
Semakin lama, semakin banyak lendir yang keluar dari lobang memeknya, ku masukkan lebih dalam timun yang besar dan panjang itu ke lobang memeknya. Semakin lama timun yang ku pegang semakin basah oleh cairan memeknya dan semakin mudah untuk keluar masuk lobang memek DINA. Sambil menikmati kuluman di kontolku, kupercepat gerakan tanganku yang memainkan timun, keluar masuk lobang memeknya,
“OH…oh…..oh….”,jeritnya semakin kencang, sambil kedua tangannya meremas kedua toketnya.
Sekitar 5 menit, lobang memeknya kugempur dengan timun yang berada digengamanku, dan DINA mulai berkeringat dan berdesah kencang, tiba-tiba tubuh DINA menggejang dan lobang memeknya mengeluarkan banyak cairan, cairannya sampai keluar membanjiri luar lobang memeknya.
“OOOOH….OOOOH….OOOOOH”,teriaknya memecahkan kesunyian pada sore hari itu dan menjadi pertanda DINA mencapai puncak kenikmatan.
Terlihat wajah DINA yang kecapean dan suara nafasnya yang tersengal-sengal, ku rekam wajahnya dan tubuhnya untuk mengabadikan momen tersebut.
Kuarahkan kamera ke pepohonan sekeliling kami dan kemudian ku arahkan kembali ke wajah dan tubuhnya yang penuh keringat. Setelah puas merekam ekspresi wajahnya dan tubuh bugilnya, kamera aku arahkan ke selangkangannya yang dimana lobang memeknya masih tertancap oleh timun tadi. Perlahan-lahan ku tarik keluar timun itu dari lobang memeknya, terlihat bekas bulatan timun masih membekas dilobang memeknya.
Kubiarkan beberapa saat, setelah nafasnya mulai teratur aku pun melebarkan kedua kaki nya dan mulai mengambil posisi untuk mengentotnya.
Ku gesek-gesek pelan kepala kontolku pada belahan bibir memeknya yang masih basah.
Kontolku yang besar sudah amat keras dan tegang. DINA benar-benar kecapean dan pasrah tanpa bisa berbuat apa-apa. Kepala kontolku mulai kutekan masuk ke dalam lobang memeknya.
Perlahan-lahan ku masukan kepala kontolku ke dalam lobang memeknya, sementara sebelah tanganku meremas toketnya. Kemudian ku kecup dan jilat toketnya, setelah puas dengan toketnya akupun kemudian melumat bibirnya dan memainkan lidahku di dalam mulutnya yang mungil.
Sambil kulumat bibirnya, perlahan-lahan kutekan kontolku agar lebih masuk ke dalam lobang memeknya, sampai kepala kontolku masuk seluruhnya ke lobang memeknya. Lobang memeknya menjadi sangat basah, dengan sekali dorong batang kontolku masuk ke dalam lobang memeknya. Gerakan ini membuatnya terkejut karena batang kontolku telah masuk sebagian ke dalam lobang memeknya.
“Jleebb...”, kontolku yang cukup besar dengan panjangnya 22 cm dan diameter 3,5 cm masuk ke lobang memeknya. Walaupun sebelumnya lobang memeknya sudah aku gempur dengan timun yang cukup besar tetapi aku masih agak kesulitan memasukan seluruh kontolku ke lobang memeknya. Dinding memeknya terasa menekan dan memijat batang kontolku yang besar. Setelah beberapa saat akhirnya hampir seluruh batang kontolku berhasil masuk ke dalam lobang memeknya, dan perlahan-lahan kupompa keluar masuk kontolku.
“Ah.....OOOO”,teriaknya saat batang seluruh batang kontolku berusaha menerobos masuk ke dalam lobang memeknya.
Sodokan kontolku membuat lobang memeknya terasa mengembang dan sedikit perih. Seluruh kontolku sudah berada di dalam lobang memeknya dan selanjutnya aku mulai menggerakkan batang kontolku masuk dan keluar lobang memeknya. Perasaan nikmat mulai menjalar ke seluruh tubuhku, terasa kulit batang kontolku digesek oleh dinding lobang memek nya.
“Ssshh… ssshh… aahh… oooh…ooh… eennaak… eennaak…bang…. !” rintihan kenikmatan keluar dari mulu DINA
DINA menutup matanya dan mulai menikmati kontolku yang keluar masuk, setelah beberapa saat memberikan waktu memeknya menyesuaikan kontolku, kudorong kontolku dengan kuat dan cepat, kontolku menerobos masuk lebih dalam lagi dan DINA menjerit karena merasa sakit pada bagian dinding lobang memeknya yang sebelumnya baru dihajar oleh sebuah timun dan sekarang kembali dihajar oleh batang kontol yang besar.
“Aadduuhh… saakkiiitt...sayang”, DINA meratap dan kedua tanganku mencoba mendorong badanku, tapi sia-sia saja.
Kucium bibirnya dan tanganku yang lain mengelus-elus kedua toketnya untuk menutupi teriakan dan menenangkannya. Tanganku yang lain menahan bahunya sehingga dia tidak dapat berkutik. Badannya hanya bisa menggeliat-geliat dan pantatnya berusaha untuk menghindari tekanan kontolku. Tetapi karena tanganku menahan pundaknya maka DINA tidak dapat menghindari kontolku masuk lebih dalam ke lobang memeknya. Rasa sakit terlihat di wajahnya, aku biarkan kontolku diam beberapa saat agar lobang memeknya dapat menyesuaikan dengan kontolku yang besar.
“Lobang memek DINA masih perih bang, gara-gara timun tadi”, katanya dengan memelas, tapi aku hanya tersenyum sambil mengelus-elus rambutnya kepalanya.
“Katanya super girl….katanya sanggup lawan 2 orang, masa kalah?”, godaku
“Bukan kalah, kan abang langsung main hajar, nggak kasih DINA istirahat… ”. Jawabnya sambil cemberut.
“Namanya juga 2 lawan 1, harus dihajar gantian. Kalau istirahat dulu berarti 1 lawan 1”, kataku sambil memaju mundurkan pantatku perlahan-lahan.
“Kontolnya kan Cuma 1, mana ada dua?”, jawabnya genit
“Ini satunya”, jawabku sambil memperlihatkan timun yang tadi menghajar lobang memeknya.
“Itukan timun, bukan kontol asli. Timun kan keras, jadi sakit memeknya DINA ”, jawabnya agak jengkel.
“Kalau dua kontol asli berani?”, tanyaku
“Berani lah, siapa takut hi hi hi”, jawabnya genit
“Abang ada rekam loh, sebagai bukti”, kataku sambil menyorot kamera ke wajahnya.
“Biarin aja, emang abang tega lihat DINA dientot laki-laki lain?”, tanyanya dengan wajah agak serius.
“Tega aja, kalau DINA juga pengen”,jawabku
“Masa sih tega? Kan bukan DINA yang pengen”, godanya sambil menjulurkan lidah.
“Abang yang pengen tapi kan DINA juga pengen, benar nggak?. Kalau menurut DINA kira-kira enak nggak di keroyok dua laki-laki?”, godaku
“Ehm….nggak lah.. abang yang pengen…abang gelo. Enak mungkin, double mungkin enaknya hi..hi..hi..”,jawabnya dengan wajah agak malu-malu.
“Enggak apa? Nggak nolak?”, godaku sambil menjilati susunya
“Iya…nggak nolak kalau besar dan panjang hi..hi..hi”, jawabnya sambil tertawa genit
“Oke yah…ini abang rekam jadi bukti, jadi nanti abang nggak disalahkan. Nanti DINA bilang abang yang jahat, padahal DINA yang pengen”, kataku pura-pura serius dan secara tanpa aku sadari nafsu birahiku menjadi meningkat.
“Jahatlah…abang mau keroyok DINA…….tega…..”, jawabnya manja sambil berpura-pura memasang wajah sedih.
“Pokoknya DINA sudah mau, tinggal tunggu tanggal mainnya”, jawabku sambil mengarahkan kamera ke lobang memeknya dan perlahan-lahan memaju mundurkan pantatku.
“Hik,,,hik,,,hik,,,abang jahat…….tega…..”, jawabnya manja sambil kembali berpura-pura memasang wajah sedih dan kemudian mengerang manja serta tersenyum genit menatapku.
Entah kenapa aku merasakan semakin bernafsu dan bergairah setelah pembicaraan singkat tersebut.
Sepertinya pembicaraan tersebut tidak hanya membuat aku bergairah tetapi DINA juga ikut bergairah. Aku merasakan lobang memeknya yang tadinya sempit sepertinya agak membesar dan basah, kontolku yang tadinya terjepit menjadi agak leluasa bergerak. DINA mulai mengatur nafas dan menutup matanya, aku mulai memainkan pinggulku maju mundur sehingga kontolku keluar masuk memompa lobang memeknya.
Lobang memeknya semakin basah dan badannya mulai berkeringat, sedangkan dari mulutnya megeluarkan desahan suara menikmati permainanku.
“Ssshh… ssshh… ooohh… ooohh…”, desah DINA pelan.
“Jleb…jleb…jleb… jleb…jleb….”,suara kontolku keluar masuk lobang memeknya yang basah
Kupercepat gerakan pinggulku, kuremas kedua toketnya dan kemudian kupeluk erat tubuhnya sambil pinggulku bergerak cepat menghentak tubuhnya. Kuhentak dan kutekan kontolku sedalam-dalamnya ke lobang memeknya berulang-ulang kali. Dengan wajah terpejam DINA menikmati keluar masuk kontolku di lobang memeknya, kemudian dia meraih jariku, memasukkan ke mulutnya dan menghisap jariku seperti menghisap kontol.
Setelah 5 menit DINA masih bertahan terhadap gempuranku, ku cabut kontolku dan aku memintanya merubah posisi. Dengan posisi berlutut, kuarahkan kontolku ke lobang memeknya DINA yang nungging di depan ku. Kugempur lobang memek DINA dengan keras dari belakang, ku jambak rambutnya dan kuremas toketnya.
“Oh…oh.,.oh,,,”,jeritan DINA saat kontolku menghujam lobang memeknya
Kubaringkan kembali tubuhnya dan kubelutut kembali diantara kedua belah pahanya , ku lebarkan kedua kaki nya dan kuarahkan kembali kontolku ke lobang memeknya. Ku minta DINA menyibak balahan memeknya dengan kedua jarinya, kemudian ku tekan masuk batang kontolku sampai masuk seluruhnya ke dalam lobang memeknya.
Dengan mata yang masih terpejam, diraihnya jariku dan dihisapnya seperti menghisap kontol yang lain.
Sambil merekam bentuk tubuh dan ekspresi wajahnya saat itu, aku tak berhenti memompa kontolku keluar masuk lobang memeknya.
“Jleb…jleb…jleb… jleb…jleb….”,suara kontolku yang keluar masuk lobang memeknya semakin terdengar nyaring.
“Oh…oh.,.oh,,oh.,.oh,,oh.,.oh,,,”,jeritan DINA semakin nyaring saat lobang memeknya dihunjam kontolku.
Dan tiba-tiba DINA memelukku tubuhku dengan kencang, toketnya dan puting nya mengeras. Tubuhnya bergetar hebat dan jari-jarinya mencengkram pundakku. Tubuhnya kemudian bergetar, mengejang, meronta di bawah tekanan tubuhku. DINA mengalami orgasme yang dahsyat dan aku merasakan ledakan cairan kenikmatan dari lobang memeknya, kurasakan hangatnya cairan yang memenuhi lobang memeknya. Terasa tubuhnya mengejang dan tak lama kemudian terasa terhempas lemas tak berdaya. Di atas tikar, DINA tergeletak lemah dengan kedua tangan yang terentang dan kedua kaki terkangkang lebar tanpa sehelai pakaianpun, kutarik kontolku dari lobang memeknya, terlihat cairan lendir kenikmatan mengalir keluar dari lobang memeknya yang merekah merah.
Melihat keadaannya, aku semakin terangsang. Ku arahkan kembali kontolku ke lobang memeknya ku tekan pinggulku kuat-kuat sehingga seluruh batang kontolku terbenam kedalam lobang memeknya. DINA hanya bisa menggeliat lemah saat ku entot, terasa batang kontolku mengesek-gesek dinding memeknya yang basah.
Batang kontolku semakin mengeras , gerakan-gerakan pinggulku makin cepat menekan tubuhnya, DINA mengerakan pantatnya maju mundur mengimbangi gerakan entotanku yang semakin cepat. Gesekan batang kontolku semakin cepat mengesek dinding memeknya, kurasakan kenikmatan semakin memuncak dan akan meledak pada diriku, kemudai kutekan sedalam-dalamnya kontolku ke dalam lobang memeknya.
”ooooh.....ooooh…oooooh”,aku mengerang keras saking nikmatnya. Terasa olehku, kontolku akan memuntahkan lahar panas.
“croooot…..crooot….crooot…”,kontolku berkali-kali menyemburkan lahar panas di dalam lobang memek DINA.
“oohhh...ahhhh....aaah………aaaah”, jerit DINA sambil memeluk erat tubuhku dan kedua kakinya menjepit keras pinggulku sehingga kontolku tertanam semakin dalam di lobang memeknya.
Setelah beberapa menit tertelap tanpa sehelai benang menutupi tubuh kami, akupun mulai membuka mataku. DINA dengan tubuh penuh keringat dan nafas yang tersengal-sengal masih memeluk eratctubuhku, kebelai rambutnya dan ku kecup keningnya. Kedua kakinya yang melingkar kencang dipinggangku mulai mengendur, perlahan-lahan kedua kakinya dilepaskan dari pinggangku. Sambil membelai rambutnya, ku cium pipinya.
“Puas neng?”, tanyaku sambil membelai rambutnya.
“Puas bang”,jawabnya manja.
“Capek nggak? Masih sanggup?”, godaku.
“Lumayan, Masih sanggup ”, jawabnya genit
“Ampun DJ, benar-benar harus 2 lawan 1 baru bisa ngalahin neng”, godaku.
“Hi…hi…hi…Dua belum tentu bisa menang”,jawabnya genit.
“Ampun….ha…ha..ha…”,aku dan dia pun tertawa dengan posisi tubuhku masih diatas tubuhnya.
Setelah beberapa menit beristirahat, kutegakkan tubuhku kemudian kuambil kamera yang tergeletak disamping kami. Kurekam wajahnya yang tersenyum manja dan tubuhnya yang penuh keringat, kemudian kuarahkan kamera ke bawah menuju memeknya. Ku tarik pelan-pelan kontolku dari lobang memeknya, terlihat lobang memek DINA yang basah merah menggangga dari balik kameraku. Ku sibak bibir memeknya dengan kedua jariku dan terlihat lobang memek DINA dipenuhi cairan spermaku. Kuminta DINA melebarkan kedua kakinya, kumasukkan jari tengahku dan ku congkel keluar cairan sperma dari memeknya. Setelah puas memainkan lobang memeknya, akupun beranjak menuju ke mobil untuk mengambil air mineral dan tisu. Ku minta DINA untuk berjongkok agar sperma yang di dalam memeknya bisa mengalir keluar dengan cepat dari lobang memeknya. Kutumpahkan air mineral ke tanganku sedikit dan ku basahkan memeknya dengan air di telapak tanganku, kemudian jari tengahku ku masukkan ke lobang memeknya untuk membantunya membersihkan spermaku yang terdapat di dalam lobang memeknya. Setelah bersih dari spermaku, kuberikan tissu untuk mengeringkan sisa-sisa air di memeknya, kemudian DINA mengambil gaunnya dan mengenakannya kembali. Setelah mengenakan gaunnya, DINA seperti kebingungan mencari sesuatu.
“Cari apa neng?”, godaku sambil kembali mengenakan pakaianku.
“Cari Bh ama Cd neng, kok hilang yah bang???”, katanya kebingunggan
Akupun tertawa, karena Bh dan Cdnya sudah kusembunyikan di dalam mobil.
“Ada kok, sadah di simpan dalam mobil”, jawabku. Diapun tersenyum mendengar jawabanku.
“Bawa sini dong bang, masa neng nggak pakai BH ama CD pulang???”,mintanya sambil tersenyum genit.
“Ngk usahlah, kan Cuma kita berdua di mobil”, jawabku sambil mengandeng tangannya ke dalam mobil.
“Nanti, kalau sampai dirumah baru abang kasih neng”, godaku sambil memeluk pinggangnya yang ramping.
Kemudian kamipun beranjak pulang, saat melewati gerbang aku melambaikan tangan ke DION untuk berpamitan. Dalam perjalanan pulang, kusibak gaun DINA. Terpampang jelas memek DINA yang tidak mengenakan CD dibalik gaunnya, ku tarik tubuhnya mendekat dan jariku tangan kiriku merayap masuk ke belahan pahanya yang putih.Ku sibak belahan memeknya dna ku masukkan jariku kedalam lobang memeknya dan akupun mulai mengobok-obok memeknya dengan jariku sambil mengendarai mobil, DINA pun melebarkan kedua kakinya agar aku lebih mudah memainkan jariku di dalam lobang memeknya. Akhirnya kami tiba di rumahnya, kuparkir mobilku dihalaman rumahnya. DINA tidak langsung turun dari mobil tetapi dia menatapku seakan memintaku untuk menyelesaikan permainanku. Kutarik tubuhnya mendekat, tangan kananku yang telah terbebas dari stir menyelinap masuk ke dalam belahan pahanya. Kurasakan jariku menyentuh belahan memeknya yang basah, ku sentuh belahan memeknya dengan lembut dengan jariku, kemudian kumasukkan jariku ke dalam lobang memeknya. Tangan kiriku masuk ke balik gaunnya dan mulai meremas kedua toketnya, sementara jari tangan kananku mengobok-obok lobang memeknya. Ransangan pada toket dan lobang memeknya membuat DINA tidak dapat bertahan lama, setelah bermain selama 5 menit akhirnya, tubuh DINA menggeras dan cairan hangat menyemprot keluar dari dalam lobang memeknya sampai membasahi kursi mobilku. Setelah BH dan CD ku kembalikan padanya, ku belai rambutnya dan ku kecup keningnya kemudian aku pun pamit untuk pulang.
Setelah tiba dikontrakan aku langsung mandi, selesai mandi kusimpan Camera ku yang berharga didalam lemari dan kemudian aku pun beristirahat.
Hari itu aku dan DINA sama-sama merasakan sensasi pengalaman berbeda dan hari itu juga menjadi lompatan pertama pertualangan kami.
Bersambung….
4 年 前